Infotangerang.id- Pemerintah telah mendatangkan vaksin cacar monyet atau monkeypox (mpox) dalam tiga tahap, hinggi kini di Kemenkes sudah ada 7.600 dosis vaksin cacar monyet.

“Di Indonesia kita sudah tiga tahap mendapat kiriman. Jumlah yang kita dapat itu di Kemenkes itu 7.600 karena seinget saya diawali dikirim 1.000,” kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar.

Salah satunya yakni vaksin Jynneos yang berguna untuk pencegahan dan pengobatan yang produksinya yang masih terbatas.

Kasus cacar monyet di Indonesia, khususnya di Jakarta, terus menjadi perhatian meskipun status pandemi telah dicabut oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 5 Mei 2023.

Vaksin Cacar Monyet Untuk Kelompok Berisiko Tinggi

Kementerian Kesehatan mengatakan vaksinasi cacar monyet atau Mpox hanya ditujukan untuk kelompok berisiko tinggi, seperti individu yang kontak dengan penderita cacar monyet dalam dua minggu terakhir.

“Kelompok berisiko lainnya termasuk petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan spesimen virologi, terutama di daerah yang ada kasus Mpox, dan petugas kesehatan yang melakukan penanganan pada kasus Mpox,” terang Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine, Rabu, 28 Agustus 2024 lalu.

Sementara, kelompok anak-anak tidak termasuk dalam kelompok sasaran vaksinasi Mpox di Indonesia. Namun, petugas kesehatan yang melakukan penanganan kasus cacar monyet akan diberikan vaksin untuk memberi perlindungan dari tertularnya infeksi virus Mpox.

Prima menuturkan pemberian vaksin dan vaksinasi Mpox di Indonesia bersifat pencegahan. Saat ini, pemberian vaksinasi Mpox secara massal tidak direkomendasikan.

Merujuk Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Mpox (Monkeypox) oleh Kemenkes pada 2023, pemberian vaksinasi Cacar Monyet dalam situasi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC) masih bersifat komplemen terhadap pencegahan dan pengendalian utama, seperti surveilans, pelacakan kontak, isolasi, dan perawatan pasien.

“Salah satu kriteria penerima vaksin Mpox adalah individu yang pernah kontak dengan penderita Mpox (vaksinasi post exposure),” jelas Prima.

Menurutnya orang yang pernah kontak ini belum tentu terinfeksi. Jadi, imunisasi Mpox masih bersifat pencegahan. Sedangkan bagi pasien yang sudah terinfeksi akan diberikan pengobatan yang sesuai.

“Vaksin Mpox saat ini terbatas dan digunakan pada sasaran prioritas di daerah yang dilaporkan adanya kasus. Lalu khusus di Bali, karena akan dilaksanakan pertemuan internasional (Indonesia Africa Forum pada 1-3 September 2024) di mana ada beberapa peserta dari daerah terjangkit, sehingga diperlukan adanya upaya mitigasi risiko untuk mencegah penularan Cacar Monyet,” jelas Direktur Prima.

Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor