INFOTANGERANG.IDSholat Dhuha diyakini sebagai salah satu amalan sunnah yang bisa menarik rezeki.

Ibadah sholat sunnah ini dilaksanakan pada pagi hari sebelum memulai aktivitas sehari-hari.

Lalu pada jam berapa sholat sunnah Dhuha dilaksanakan? Berikut penjelasannya.

Dalil mengenai pengerjaan sholat Dhuha ini berasal dari hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, yakni:

أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَكْعَتَي الضُّحَى ، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ

Artinya: “Kekasihku Rasulullah SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal; yakni puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat sholat Dhuha, dan sholat Witir sebelum tidur.” (HR Bukhari)

Berdasarkan hadits qudsi yang diriwayatkan dari Nu’aim bin Hammar Al-Ghathafany RA mengenai anjuran sholat Dhuha, ia mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Artinya: “Allah subanahu wa ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat sholat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ad-Darimi. Syekh Al-Albani dan Syekh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan hadits ini shahih)

Anjuran Mengenai Sholat Dhuha

Berdasarkan dua hadist yang menganjurkan melaksanakan sholat Dhuha, tentu ada alasan baik dibalik anjuran tersebut.

Terutama kebaikan yang berkaitan dengan manfaat spiritual dan keberkahan hidup.

Sholat Dhuha sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memilki banyak manfaat dan makna bagi kehidupan seorang muslim.

Dalam buku tersebut juga dijelaskan bahwa sholat Dhuha dikerjakan pada waktu pagi hari sebelum disibukkan oleh aktivitas harian.

Hal tersebut jadi waktu yang tepat untuk memulai aktivitas dengan jiwa yang bersih dan penuh semangat.

Melalui sholat Dhuha, umat muslim juga diajarkan untuk menyambut pagi dengan kesadaran akan keberkahan yang Allah SWT limpahkan di awal hari.

Hal tersebut sesuai dengan perilaku Nabi Muhammad yang selalu memanfaatkan waktu pagi dengan baik.

Berdasarkan sebuah riwayat hadist menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sering berdiri dari ten=mpat sholat Subuh hingga matahari terbit.

Pada waktu-waktu tersebut, Rasulullah selalu memanfaatkan waktu tersebut untuk berbicara dan membahas hal-hal positif.

Termasuk pembahasan mengenai dakwah dan startegi kehidupan.

Waktu pelaksanaan sholat Dhuha juga dianggap sebagai waktu yang sangat tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon rezeki dan keberkahan dalam menjalani kehidupan.

Hal itulah yang membuat sholat Dhuha sebagai amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan setiap pagi bagi setiap umat muslim.

Terutama untuk mereka yang menginginkan kemudahan rezeki dan keberkahan dalam hidup.

Pada pagi hari, Allah menjanjikan kepada hamba-Nya yang terjaga dan melaksanakan sholat Dhuha dengan niat dan keikhlasan akan mendapatkan tambahan rezeki dari apa yang seharusnya ia dapatkan.

Sementara untuk orang-orang yang bermalas-malasan saat pagi dan ketika rezeki sedang dibagikan oleh Allah SWT, mungkin hanya akan mendapatkan bagian yang sesuai dengan takdirnya.

Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Dhuha

Dalam ajaran Islam, setiap ibadah memiliki waktunya masing-masing dan ada waktu tertentu yang diyakini lebih utama.

Seperti halnya sholat Dhuha yang memiliki waktu khusus dalam pelaksanaannya dan sangat dianjurkan dalam Islam.

Menurut beberapa hadist, waktu sholat Dhuha itu mulai dilaksanakan sejak pagi hari ketika matahari mulai naik sekitar setinggi sepenggalah, hingga sebelum memasuki waktu sholat Dzuhur.

Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Dhuha adalah ketika matahari telah cukup tinggi dan mulai terasa panas.
Rasulullah SAW bersabda :

Sholatnya orang-orang yang kembali kepada Allah adalah pada waktu anak-anak unta sudah bangun dari pembaringannya karena panasnya matahari yang telah menyengat.” (HR Muslim)

Berdasarkan penjelasan ulama, waktu yang dimaksud berada antara pukul 07.00 hingga mendekati tengah hari, sekitar pukul 11.30.

Adab Saat Sholat Dhuha untuk Menarik Rezeki

Sholat Dhuha 2

Untuk menarik rezeki melalui sholat Dhuha, juga memerlukan adab dan persiapan yang baik.

Adab sholat Dhuha ini diibaratkan sebagai seseorang yang ingin bertemu dengan kekasih hatinya.

Seseorang yang akan menemui kekasihnya tentu tidak akan membiarkan dirinya tampil sembarang, dengan pakaian kotor, dan berbau.

Paling tidak orang tersebut akan membersihkan diri dengan mandi, menyisir rambut, dan mengenakan pakaian terbaik serta mengenakan parfum untuk memberikan kesan yang lebih baik.

Begitu pula ketika hendak menemui pejabat, pasti akan mempersiapkan diri dengan penampilan yang rapi dan layak.

Demikian pula persiapan ketika hendak menghadap Allah SWT melalui sholat Dhuha.

Sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Pencipta tentu tak pantas berpenampilan serampangan.

Seorang muslim seharusnya memperhatikan adab dan kebersihan diri sebelum menghadap Allah SWT.

Keutamaan Sholat Dhuha

Sholat Dhuha memiliki banyak keutamaan yang sangat penting bagi umat Islam.

Hal itulah yang menjadikannya sebagai salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.

Selain diyakini sebagai sholat yang mendatangkan rezeki, berikut beberapa keutamaannya, yakni:

1. Sholat Dhuha Sebagai Bentuk Sedekah

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa setiap ucapan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir adalah sedekah. Namun, semua itu dapat digantikan dengan mendirikan sholat Dhuha dua rakaat.

2. Investasi Amal Pengganti

Sholat sunnah, termasuk Dhuha, berfungsi untuk melengkapi kekurangan dalam sholat wajib.

Di hari kiamat, ketika amal sholat dihitung dan ditemukan kekurangan, sholat Dhuha dapat menjadi penutupnya.

3. Keuntungan Besar (Ghanimah)

Meskipun kemenangan dalam peperangan dan harta rampasan dianggap besar, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa nilai sholat Dhuha jauh lebih besar dan utama.

4. Kecukupan Hidup

Allah SWT berjanji akan melapangkan rezeki bagi yang rutin melaksanakan sholat Dhuha.

Barang siapa yang sholat Dhuha empat rakaat di awal siang, Allah akan mencukupi kebutuhannya hingga sore hari.

5. Pahala Setara Haji dan Umrah

Bagi mereka yang melaksanakan sholat subuh berjamaah, kemudian berdzikir hingga matahari terbit dan dilanjutkan dengan sholat Dhuha, akan mendapat pahala yang setara dengan pahala haji dan umrah.

6. Pengampunan Dosa

Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa orang yang rutin melaksanakan sholat Dhuha, bahkan jika dosanya sebanyak buih di lautan.

7. Dibangun Istana di Surga

Orang yang senantiasa melaksanakan sholat Dhuha akan diberi hadiah berupa sebuah istana di surga oleh Allah SWT.

Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha

Berikut ini niat sholat Dhuha:

أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Ushallii sunnatadh Dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat shalat sunah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Tata cara dalam melaksanakan sholat Dhuha pada dasarnya sama dengan sholat sunnah lainnya.

Namun terdapat anjuran mengenai bacaan surah yang sebaiknya dibaca di setiap rakaat sholat Dhuha.

Pada rakaat pertama, teleha membaca surah Al-Fatihah, maka dianjurkan untuk membaca surah asy-Syams.

Sementara untuk rakaat kedua, setelah membaca surah Al-Fatihah, disarankan untuk membaca surah adh-Dhuha atau bisa juga dengan surah al-Insyirah.

Namun itu hanyalah anjuran. Ketika pelaksanaan Sholat Dhuha surah-surah lain pun boleh dibaca sesuai dengan kemampuan dan keinginan orang yang mengerjakan sholat.

Doa Sholat Dhuha untuk Rezeki

Sholat Dhuha

Setelah melaksanakan sholat Dhuah, ada baiknya untk membaca doa khusus untuk melengkapi ibadah serta agar keberkahan dan rezeki yang diharapkan lebih mudah diperoleh.

Doa setelah sholat Dhuha diyakini memiliki kekuatan tersendiri, terutama ketika dipanjatkan dengan hati yang khusyuk.

Berikut ini doa sholat Dhuha

اللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضُحَائِكَ، وَبَهَائِكَ، وَجَمَالِكَ، وَقُوَّتِكَ، وَقُدْرَتِكَ، آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ.

Latin: Allahumma innadh Dhuhaa-a Dhuhaa-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu, wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fayassirhu, wa in kaana haraaman fathahhirhu, wa in kaana ba’iidan fa qarrihbuh, bi haqqi Dhuhaa-ika, wa bahaa-ika, wa jamaalika, wa quwwatika, wa qudratika, aatini maa aataita ‘ibaadakash shaalihiin.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit maka turunkanlah. Jika di dalam bumi maka keluarkanlah. Jika masih sukar maka mudahkanlah. Jika (ternyata) haram maka sucikanlah. Jika masih jauh maka dekatkanlah. Berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala nikmat yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.”

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow