INFOTANGERANG.ID– Baru-baru ini seorang pengasuh memberikan obat Dexamethasone dan Pronicy ke balita di Surabaya, Jawa Timur viral di media sosial.

Saat diperiksa, tersangka NB mengaku sengaja memberikan obat tersebut agar anak yang diasuhnya gemuk.

Pemberian obat Dexamethasone dan Pronicy ke anak asuhsnya diduga telah dilakukan sejak berusia 1 tahun hingga berusia 2 tahun 3 bulan.

Pemberian obat-obatan tersebut membuat anak korban malah mengalami gangguan hormon.

LK, ibu korban kemudian membawa anaknya ke dokter, untuk diperiksa terkait efek samping obat Dexamethasone dan Pronicy.

Setelah diperiksa, sang dokter kemudian mengingatkan agar anaknya diet karena berat badan korban sudah mencapai 20kg padahal usinya baru 2 tahun 3 bulan.

Selain kelebihan berat badan, dokter juga menyatakan bahwa korba mengalami pembengkakan pada wajah dan bdan yang tak biasa.

Penggunaan obat Dexamethasone dan Pronicy tanpa rresep dokter memang dapat menimbulkan efek samping serius, terutama pada anak-anak.

Lalu apa apa dampak penggunaan obat Dexamethasone dan Pronicy ke balita? Berikut penjelasannya

Bahaya Obat Dexamethasone dan Pronicy

Melansir dari detikhealth, Dokter Spesialis Anak, dr Ratih Puspita, SpA menjelaskan bahwa pemberian kedua obat tersebut secara sembarangan kepada anak memang bisa menimbulkan efek samping yang buruk untuk anak.

Dexamethasone termasuk dalam golongan kortikosteroid yang harus diberikan dengan hati-hati dan hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter.

Obat jenis steroid, seperti steroid yang diminum, jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang memiliki bayak efek samping, salah satunya adalah mood face.

Obat ini juga bisa menyebabkan striae atau garis kulit, bahkan yang lebih parah bisa menyebabkan insufisiensi adrenal.

Insufisiensi adrenal ini merupakan kondisi yang membuat tubuh tidak dapat lagi memproduksi hormon adrenal dalam tubuh.

Hormon adrenal ini berkaitan dengan respons tubuh terhadap stres, metabolisme, tekanan darah, sistem kekebalan tubuh, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Ketika hal ini terjadi, penghentian penggunaan steroid tidak boleh dilakukan secara mendadak.

Proses penghentian harus dilakukan secara bertahap dan di bawah pengawasan dokter.

Itu sebabnya penggunaan steroid harus sangat hati-hati.
Jika ada kondisi tertentu yang memerlukan penggunaan jangka panjang, penghentiannya tidak bisa dilakukan tiba-tiba.

Proses ini disebut tapering off, yaitu penurunan dosis secara bertahap hingga obat dapat dihentikan.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter