INFOTANGERANG.ID- Gubernur Banten, Andra Soni, menetapkan larangan bagi sekolah-sekolah di wilayahnya untuk mengadakan study tour ke luar Provinsi Banten.
Kebijakan ini berbeda dengan pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, yang tidak melarang kegiatan study tour.
Melansir dari Antara pada Rabu, 26 Maret 2025, Andra Soni menjelaskan bahwa pemerintah Provinsi Banten hanya membatasi study tour agar tetap dilakukan di dalam wilayah Banten.
Ia mengungkapkan bahwa selama ini kegiatan study tour lebih banyak berkaitan dengan wisata dibandingkan pendidikan.
Oleh karena itu, menurutnya, siswa SMK lebih baik melakukan kunjungan ke pabrik-pabrik di daerah setempat agar dapat mengenal dunia industri secara langsung.
Langkah ini bertujuan untuk membekali siswa dengan wawasan industri sebelum mereka lulus.
Andra Soni Sebut Kegiata Study Tour SMK Harusnya Berkaitan dengan Industri
Andra Soni menyatakan bahwa jika berbicara tentang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maka kegiatan study tour seharusnya berkaitan dengan industri, seperti kunjungan ke pabrik.
Ia menekankan bahwa di Banten terdapat banyak pabrik yang bisa dikunjungi, seperti Krakatau Steel, pabrik baja, dan pabrik kimia.
Andra menegaskan bahwa inti dari kebijakan ini adalah larangan study tour ke luar wilayah Banten oleh pemerintah provinsi.
Sebagai tambahan informasi, Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten telah mengeluarkan surat edaran (SE) dengan nomor 900.1.7.1/6345/Dindikbud/2025.
SE tersebut berisi larangan pelaksanaan karyawisata, study tour, serta kegiatan outing class ke luar Provinsi Banten.
Kebijakan ini ditujukan kepada pengawas dan kepala SMA, SMK, serta Sekolah Khusus (SKh) di seluruh wilayah Banten.
Mengapa Mendikdasmen Mengizinkan Study Tour?
Melansir dari Kompas.com pada Rabu, 26 Maret 2025, Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa ia tidak melarang pelaksanaan study tour selama dilakukan saat liburan.
Namun, ia mengingatkan sekolah untuk memastikan kelayakan kendaraan serta kualitas sopir yang digunakan dalam perjalanan.
Ia menekankan pentingnya pemilihan mitra transportasi yang aman, mengingat banyak kecelakaan terjadi akibat kelalaian dalam aspek ini.
Mu’ti menjelaskan bahwa study tour merupakan bagian dari program sekolah yang bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada siswa melalui kunjungan ke berbagai tempat.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa kegiatan ini harus dirancang dengan baik agar memberikan manfaat nyata bagi peserta didik.
Ia juga mengingatkan agar study tour tidak sekadar menjadi kegiatan rutin yang tidak memiliki keterkaitan dengan aspek pendidikan.
