INFOTANGERANG.ID- Kisruh konser DAY6 di Jakarta yang berlangsung kacau tersebut membuat Anggota DPR RI mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap promotor bermasalah.
Konser grup band asal Korea Selatan yang digelar oleh promotor Mecima Pro di Stadion Madya Gelora Bung Karno pada 3 Mei 2025 lalu diselimuti aksi protes dari para penggemar.
Bahkan, sejumlah unggahan mengenai kekacauan konser DAY6 di Jakarta ramai beredar dan menjadi viral di media sosial.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga, menekankan pentingnya evaluasi terhadap promotor lokal yang terlibat dalam kekacauan konser, dengan perhatian khusus dari pemerintah, terutama Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif.
Ia menekankan pentingnya langkah tersebut agar kejadian serupa tidak kembali terjadi, mengingat banyaknya laporan tentang insiden serupa di masa lalu.
Komisi VII DPR RI, yang memiliki kewenangan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, juga mendorong agar pemerintah meninjau kembali izin operasional serta performa promotor dalam menyelenggarakan acara, demi pembenahan nyata dalam industri hiburan tanah air.
Lamhot juga mengungkapkan bahwa jika ditemukan pelanggaran, Komisi VII DPR bisa merekomendasikan agar pencabutan izin atau sanksi kepada promotor.
Lamhot sebenarnya sudah mengetahui adanya kisruh dalam konser DAY6 di Jakarta.
Namun, ia menyebutkan bahwa pihaknya masih melakukan kajian internal terkait masalah tersebut.
Ia terbuka untuk memanggil promot terkait dalam waktu dekat ini jika dianggap penting untuk perbaikan industri.
Kisruh Konser DAY6, Lamhot Desak Regulasi Ketat untuk Promotor Acara di Indonesia
Usai kisruh konser DAY6 akibat performa Mecima Pro yang kurang, Lamhot mendorong pemerintah melakukan penyusunan regulasi untuk promotor acara di Indonesia.
Beberapa diantaranya yakni mengenai regulasi terkait izin penyelenggaraan konser, transparansi informasi, serta mekanisme pengawasan yang efektif.
Bahkan, Lamhot juga mengusulkan agar promotor acara diwajibkan memiliki sertifikasi, bila diperlukan.
Menurutnya, program sertifikasi ini penting untuk memastikan para promotor memiliki kompetensi yang memadai dalam menyelenggarakan acara di Indonesia.
Gagasan serupa sebelumnya juga telah disampaikan oleh Menparekraf Sandiaga Uno pada November 2023 lalu.
Lamhot menilai banyak yang nekat menggelar konser hanya karena punya modal, tapi tidak memiliki kemampuan manajerial.
Hal tersebut bisa berbahaya dan merugikan banyak pihak.
Kisruh Konser DAY6 di Jakarta pada 3 Mei 2025
Protes terhadap konser DAY6 di Jakarta muncul setelah penampilan grup yang dibesut oleh JYP Entertainment tersebut pada akhir pekan lalu.
Kritik tajam dari MyDay Indonesia, sebutan bagi penggemar DAY6 di Indonesia, sejatinya tidak ditujukan kepada para anggota band, melainkan kepada promotor acara, Mecima Pro.
Sebenarnya keluhan terhadap Mecima Pro sudah mulai muncul sejak lima bulan sebelum konser berlangsung.
Protes pertama muncul setelah lokasi konser yang awalnya dijadwalkan di Jakarta International Stadium (JIS) secara mendadak dipindahkan ke Stadion Madya Gelora Bung Karno.
MyDay protes dengan perpindahan venue tersebut karena dianggap lebih kecil dibandingkan dengan venue sebelumnya.
Ditambah lagi stadion Madya yang terbuka rentan terhadap cuaca buruk.
Hal itu lah yang kemudian menjadi pemicu awal kekecewaan MyDay Indonesia.
Situasi kian memburuk seiring munculnya berbagai permasalahan, termasuk proses refund tiket yang tidak transparan, hingga pembatalan penjualan tiket oleh tiket.com menjelang hari H konser.
Puncak kekecewaan terjadi pada Sabtu, 3 Mei saat sejumlah penggemar menggelar aksi protes di sekitar lokasi konser.
Aksi protes tersebut berlangsung sejak siang hingga malam, bertepatan dengan hari pertunjukan.
Kondisi semakin tidak kondusif ketika hujan deras dan angin kencang mengguyur area konser pada hari yang sama, menambah kekacauan dalam pelaksanaan acara.
Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial, hingga trending dan memicu permintaan maaf dari agensi DAY6, JYP Entertainment.
Di sisi lain, Mecima Pro sebagai pihak penyelenggara belum memberikan tanggapan atas berbagai keluhan, termasuk soal pembatalan tiket oleh tiket.com.
