INFOTANGERANG.ID – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Prenagen meluncurkan “Buku Panduan Nutrisi Esensial pada Setiap Tahapan Kehamilan”, di Jakarta, akhir Mei llu.
Buku tersebut merupakan panduan praktis yang memperkuat peran tenaga kesehatan, khususnya bidan, dalam mendampingi ibu memenuhi kebutuhan nutrisi esensial sekaligus memperkuat upaya pencegahan stunting sejak awal kehamilan.
Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia, Dr. Ade Jubaedah menjelaskan, materi dalam buku ini disusun secara sistematis berdasarkan referensi ilmiah dan masukan para ahli, dengan juga memperhatikan kondisi nyata di lapangan.
Di dalamnya memuat informasi praktis mengenai kebutuhan nutrisi esensial di setiap trimester kehamilan, panduan pencegahan risiko komplikasi seperti anemia dan preeklamsia, serta pendekatan komunikasi empatik untuk meningkatkan efektivitas edukasi kepada ibu dan keluarga.
“Bidan merupakan titik awal pendampingan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat. Dengan hadirnya Buku Panduan Nutrisi Esensial pada Setiap Tahapan Kehamilan ini, kami berharap para bidan memiliki referensi praktis yang dapat langsung diterapkan dalam edukasi gizi bagi ibu hamil, sehingga risiko stunting dapat ditekan sejak dini,” jelas Dr. Ade Jubaedah.
Junita, Business Group Manager Prenagen dalam siaran persnya mengatakan, Prenagen hadir untuk menjadi support system moms masa kini, menemani setiap langkah perempuan dalam mempersiapkan diri menjadi seorang ibu.
Pihaknya memahami bahwa pendampingan terbaik bagi moms membutuhkan sinergi banyak pihak, termasuk peran penting tenaga kesehatan.
“1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan fondasi utama dalam membentuk generasi unggul yang siap menghadapi masa depan. Melalui Buku Panduan ini, Prenagen memperkuat kapasitas bidan sebagai garda terdepan edukasi gizi ibu, dengan materi berbasis ilmu dan praktik terkini.”kata Junita.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada awal 2025, menunjukkan bahwa hampir 20% anak-anak Indonesia mengalami stunting.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin pada kesempatannya di kegiatan diseminasi hasil SSGI juga menjelaskan bahwa stunting tidak hanya terjadi setelah anak lahir, tetapi sudah dapat bermulai sejak dalam kandungan.
Karena itu, intervensi, salah satunya melalui tenaga kesehatan seperti bidan, menjadi kunci dalam upaya memutus mata rantai permasalahan ini.
