INFOTANGERANG.ID – Pemerintah Provinsi Banten sedang mempersiapkan peluncuran Sekolah Rakyat di Tangsel (Tangerang Selatan).
Sekolah rakyat di Tangsel merupakan bagian dari program unggulan dari Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran untuk memberantas kemiskinan esktrem melalui pendidikan.
Nantinya, akan ada 150 siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu yang akan bersekolah di sini. Mereka dipilih berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Gubernur Banten, Andra Soni, langsung meninjau proses persiapan pembangunan sekolah tersebut di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Provinsi Banten, Jalan Kencana I, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara pada Senin, 7 Juli 2025.
Dalam kunjungannya, Gubernur turut didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Banten yakni Yudi Budi Wibowo, serta sejumlah anggota DPRD dari Kota Tangsel dan Provinsi Banten.
Sekolah Rakyat di Tangsel Khusus Jenjang SMA Dilengkapi Asrama
Sekolah Rakyat Tangsel akan menyelenggarakan pendidikan untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Bangunan dua lantai tersebut dirancang khusus untuk mendukung kegiatan belajar mengajar secara intensif.
Lantai pertama akan digunakan untuk ruang kelas, sedangkan lantai dua disiapkan sebagai asrama tempat siswa tinggal dan beristirahat.
Menurut Gubernur Andra Soni, seluruh pembiayaan untuk siswa tersebut akan ditanggung oleh pemerintah pusat.
Ia menambahkan, program ini diharapkan bisa menjadi solusi nyata untuk mengangkat derajat keluarga miskin melalui jalur pendidikan.
Sekolah Gratis di Tangsel Diluncurkan pada Juli 2025
Kepala Sekolah Rakyat 33 Tangsel, Gina Intana Dewi, mengungkapkan bahwa peluncuran sekolah akan dilakukan secara bertahap dalam dua gelombang, yakni 14 Juli 2025 dan 30 Juli 2025.
Dengan demikian, terdapat 63 titik launching di gelombang pertama dan 37 titik di gelombang kedua.
Menurut Gina, kemungkinan besar Sekolah Rakyat di Tangsel akan masuk ke gelombang 2.
Sekolah ini menerima siswa dari berbagai wilayah di Provinsi Banten, kecuali Kabupaten Lebak yang telah memiliki Sekolah Rakyat sendiri.
Dengan sistem asrama, para siswa akan belajar secara penuh di lingkungan sekolah.
Melalui Sekolah Rakyat ini pemerintah berusaha untuk memberikan akses pendidikan gratis berkualitas kepada anak-anak dari keluarga Desil satu dan dua, kategori miskin ekstrem menurut DTSEN.
Sekolah ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mendukung visi pendidikan sebagai jalan keluar dari kemiskinan.
