INFOTANGERANG.ID – Dugaan skandal di SMAN 4 Kota Serang mendadak ramai diperbincangkan publik setelah diungkap oleh akun anonim di akun Instagram @savesmanfourkotser pada 6 Juli 2025.
Dalam unggahan tersebut terdapat sejumlah dugaan praktik tak transparan yang terjadi di SMAN 4 Kota Serang.
Beberapa diantaranya merupakan kasus pelecehan seksual, pungutan liar, hingga eksploitasi terhadap guru honorer.
Dugaan skandal tersebut bikin geger, memicu banyak dukungan dari sejumlah alumni dan warga sekolah yang mengaku pernah menyaksikan hal serupa.
Simak rangkuman berikut ini untuk mengetahui beberapa poin dugaan skandal di SMAN 4 Kota Serang dari akun @savesmanfourkotser.
Dugaan Skandal di SMAN 4 Kota Serang
1. Pelecehan seksual dilakukan oleh oknum guru
Salah satu guru di SMAN 4 Kota Serang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap siswa.
Korbannya sendiri berasal dari berbagai angkatan, mulai dari alumni sampai siswa kelas 10.
Seluruh cerita korban mengarah pada satu nama guru yang sama. Namun, saat korban melapor, pihak sekolah justru mengatakan, “Sudah ya dimaafkan saja, jangan bilang orang tua.”
Akun tersebut menyinggung tak adanya tindakan tegas dari kepala sekolah maupun guru terhadap pelaku pelecehan seksual di SMAN 4 Kota Serang tersebut.
2. Ekskul tak mendapat saluran dana
Akun itu menyebut hampir seluruh ekstrakurikuler di SMAN 4 Kota Serang tak mendapatkan dukungan dana yang layak.
Kegiatan dibiarkan jalan terus namun tak mendapat dukungan alat yang memadai dan tidak mendapat biaya.
Salah satu ekskul sempat meminta dukungan dana untuk lomba, namun pihak sekolah justru menanggapi, “Kalau miskin jangan banyak gaya.”
Siswa SMAN 4 Kota Serang merasa hanya dijadikan alat prestise, tapi tak diberi dukungan nyata.
3. Guru honorer dieksploitasi dan dibuang
Dugaan skandal di SMAN 4 Kota Serang selanjutnya adalah menyangkut para guru honorer yang disebut dieksploitasi dan dibuang.
Beberapa guru honorer sudah mengabdi sejak 2021, namun tak pernah diangkat menjadi ASN/PPPK karena datanya tidak pernah dicantumkan oleh sekolah.
Guru honorer di sekolah tersebut merasa dibuang diam-diam, setelah dieksploitasi tenaga dan waktunya.
4. Adanya pungutan liar dan bisnis dalam sekolah
Siswa SMAN 4 Kota Serang disebut wajib membeli LKS (Lembar Kerja Siswa) dengan harga yang tidak wajar dan tanpa kwitansi resmi.
Harga baju seragam beserta LKS bisa mencapai jutaan tanpa transparansi karena tidak diberi kwitansi.
Selain itu, siswa juga harus membeli buku Ramadhan yang wajib dibeli di sekolah dengan harga 3 kali lipat dari pasaran.
Semua ini terkesan seperti bisnis internal sekolah yang membebani siswa.
Pasalnya, tak ada rincian laporan keuangan terbuka yang menjelaskan ke mana aliran dana tersebut.
5. Penekanan dan budaya diam
Dugaan skandal di SMAN 4 Kota Serang kali ini berupa penekanan terhadap siswa dan pengurus OSIS/MPK yang mencoba bersuara.
Siswa yang menyebarkan informasi atau repost isu di media sosial berpotensi dipanggil dan diintimidasi.
Budaya tutup mulut dan takut sangat kuat di kalangan siswa, guru, dan alumni.
6. Tidak adanya toleransi beragama
Saat OSIS mengunggah ucapan Kenaikan Isa Al-Masih, sekolah justru meminta untuk menghapusnya.
Hal ini menunjukkan indikasi intoleransi terhadap keyakinan di luar mayoritas.
Sikap ini berbahaya dan bertentangan dengan nilai dasar pendidikan.
7. Kelas terlalu padat dan panas
Mirisnya, dugaan skandal di SMAN 4 Kota Serang lainnya menyebut bahwa jumlah siswa dalam satu kelas melebihi 50 orang.
Tanpa difasilitasi kipas, ruangan terasa sangat panas dan tidak nyaman.
Ini kondisi yang tentunya tak manusiawi dan tidak layak untuk proses belajar mengajar.
Sekolah justru menekan siswa yang mengeluh, bukan memperbaiki fasilitas.
