INFOTANGERANG.ID- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan terkait fenomena udara dingin ekstrem yang dikenal dengan istilah Bediding, yang diprediksi akan berlangsung hingga September 2025.

Suhu menusuk tulang ini paling terasa pada malam hingga pagi hari, terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi.

Bediding sendiri adalah istilah lokal yang merujuk pada kondisi suhu udara yang sangat dingin saat musim kemarau, terutama terjadi pada malam dan dini hari.

Fenomena ini umum dialami di daerah seperti Dataran Tinggi Dieng, serta kawasan tinggi di Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Apa Penyebab Terjadinya Bediding?

BMKG menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga faktor utama yang memicu Bediding:

1. Langit Cerah Tanpa Awan

Tidak adanya tutupan awan membuat panas dari permukaan bumi lebih mudah terlepas ke atmosfer.

2. Radiasi Panas dari Permukaan Bumi

Pada malam hari, energi panas yang terkumpul saat siang perlahan dilepaskan ke atmosfer karena tidak ada awan yang menahannya.

3. Kelembapan Udara Rendah

Udara yang kering di musim kemarau tak mampu menjaga panas tetap dekat permukaan. Akibatnya, suhu turun tajam menjelang pagi.

Di skala regional, musim kemarau dipengaruhi oleh Angin Monsun Timur dari Australia yang membawa udara kering dan dingin.

Efek ini semakin mempercepat penurunan suhu, terutama di wilayah selatan Indonesia.

Menariknya, meski pagi hari terasa sangat dingin, suhu di siang hari bisa sangat panas.

Hal ini terjadi karena langit cerah memungkinkan sinar matahari memanaskan permukaan tanah secara langsung, menciptakan kontras suhu siang dan malam yang ekstrem, ciri khas musim kemarau di Indonesia.

Bediding Berlangsung Sampai September 2025

BMKG memperkirakan bahwa fenomena suhu dingin ini masih akan terus berlanjut hingga akhir musim kemarau, yakni September 2025.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri menghadapi kondisi ini, terutama di pagi dan malam hari.

Meski Bediding bukan tergolong fenomena yang membahayakan, BMKG tetap mengingatkan masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak mudah sakit akibat suhu dingin yang menusuk di malam hingga pagi hari.

Berikut ini imbauan BMKG untuk menghadapi bediding:

  • Perbanyak asupan makanan bernutrisi dan minuman hangat agar tubuh tetap fit menghadapi suhu dingin.
  • Gunakan pelembap agar kulit tidak kering dan pecah-pecah akibat suhu rendah.
  • Ikuti terus update prakiraan cuaca dari kanal resmi BMKG, baik dari website, aplikasi infoBMKG, maupun media sosial @infoBMKG.

BMKG juga mengingatkan bahwa meski saat ini memasuki musim kemarau, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor masih perlu diwaspadai, khususnya di wilayah yang masih diguyur hujan lokal secara sporadis.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter