INFOTANGERANG.ID- Pembahasan mengenai seleksi CPNS 2025 kembali mencuat di media sosial. Banyak netizen penasaran apakah tahun ini pemerintah benar-benar akan membuka kembali rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Namun, hingga akhir Juli 2025, belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) maupun Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Menteri PAN-RB, Rini Widyantini, akhirnya angkat suara untuk meluruskan kabar mengenai seleksi CPNS 2025 tersebut.
Dalam wawancaranya yang dikutip dari YouTube Kompas TV, Rini menegaskan bahwa pemerintah saat ini masih fokus menyelesaikan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) serta proses penerimaan CPNS 2024 yang belum rampung sepenuhnya di beberapa instansi pusat dan daerah.
Rini menyampaikan bahwa seleksi CPNS 2025 nampaknya belum bisa dibuka.
Belum Ada Kepastian Rekrutmen CPNS 2025
Rini menjelaskan bahwa proses seleksi CPNS dan PPPK membutuhkan waktu dan sumber daya yang besar karena jumlah pelamar yang mencapai jutaan orang.
Karena itulah, pemerintah belum bisa memastikan apakah seleksi CPNS 2025 akan dibuka atau tidak.
“Saat ini, prioritas kami adalah menuntaskan seluruh tahapan seleksi CASN 2024 yang masih berjalan,” ujar Rini.
Masyarakat pun diminta untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang belum jelas sumbernya.
Masyarakat disarankan untuk terus memantau informasi hanya dari sumber resmi seperti situs sscasn.bkn.go.id, portal resmi BKN, maupun laman Kemenpan RB agar terhindar dari informasi hoaks atau menyesatkan.
BKN Siapkan Sistem Seleksi CPNS 2025 Baru yang Lebih Efisien
Walau belum ada kejelasan soal rekrutmen CPNS tahun ini, BKN ternyata sudah mulai menyiapkan sistem seleksi terbaru yang rencananya akan diterapkan pada rekrutmen CPNS di masa depan.
Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, mengungkapkan bahwa tes CPNS di masa depan tidak lagi harus dilakukan secara serentak.
“Kami sedang mendesain sistem seleksi agar tidak barengan seperti sekarang. Bayangkan, mengetes 6,6 juta orang untuk diterima 1 juta saja butuh anggaran Rp1,1 triliun,” ungkap Zudan.
Salah satu terobosan besar adalah sistem penggunaan hasil tes yang berlaku hingga dua tahun.
Jadi, pelamar yang tidak lolos passing grade di satu subtes, seperti TKP (Tes Karakteristik Pribadi), TIU (Tes Intelegensia Umum), atau TWK (Tes Wawasan Kebangsaan), tidak perlu mengulang seluruh bagian.
Mereka hanya cukup mengulang bagian yang belum lulus saja.
Sistem Computer Assisted Test (CAT) tetap digunakan, namun akan diberikan dalam waktu yang fleksibel sesuai kebutuhan peserta.
Namun, Zudan belum menjelaskan secara rinci apakah sistem baru ini akan langsung diterapkan pada seleksi CPNS 2025 atau pada tahun-tahun berikutnya.
