INFOTANGERANG.ID-Pemerintah Kota Tangerang memberikan obat cacing gratis yang dilakukan secara rutin dan terjadwal setiap enam bulan sekali.
Program ini bertujuan untuk menekan angka infeksi cacingan di kalangan balita dan anak-anak usia sekolah, sekaligus mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.
Dengan pemberian obat cacing gratis, Pemkot mengajak seluruh warga untuk ikut serta menjaga kebersihan lingkungan, memastikan anak-anak mengikuti program ini, serta membiasakan perilaku hidup bersih di rumah dan sekolah.
“Mari bersama jaga kebersihan, tanamkan kebiasaan hidup sehat, supaya anak-anak bisa tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari cacingan maupun stunting,” pungkasnya.
271 Ribu Anak di Tangerang Sudah Terima Obat Cacing Gratis
Menurut Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, program ini dilaksanakan secara periodik, yakni setiap bulan Maret dan September, melalui Posyandu dan sekolah.
“Kami pastikan tidak hanya dibagikan, tapi juga dipastikan obat cacing ini diminum langsung oleh anak-anak. Ini penting agar benar-benar efektif mencegah infeksi cacingan,” ujar Dini, Jumat 22 Agustus 2025.
Hingga saat ini, data Dinkes mencatat sudah ada 271.287 anak yang mendapatkan obat cacing, dengan rincian sebagai berikut:
- 65.077 anak usia 1–4 tahun
- 33.609 anak usia 5–6 tahun
- 172.601 anak usia 7–12 tahun
Infeksi cacingan seringkali tidak disadari namun bisa berdampak serius, mulai dari gangguan penyerapan gizi hingga menurunnya daya tahan tubuh anak. Oleh karena itu, Dini menegaskan bahwa obat cacing sangat penting untuk dikonsumsi secara berkala.
“Kami ingin memastikan anak-anak di Kota Tangerang bisa tumbuh sehat, kuat, dan terbebas dari gangguan kesehatan seperti cacingan maupun stunting,” tambahnya.
Edukasi PHBS & Sanitasi Jadi Fokus Tambahan
Tak hanya membagikan obat, Pemkot Tangerang juga aktif melakukan edukasi soal Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta pentingnya sanitasi lingkungan. Hal ini dilakukan untuk menekan risiko penularan cacingan yang biasanya bersumber dari lingkungan yang tidak higienis.
“Kami dorong Posyandu agar tak hanya pantau gizi, tapi juga gejala kecacingan lainnya. Semua harus bergerak bersama untuk melindungi generasi masa depan,” tegas Dini.
