INFOTANGERANG.ID- Pada Rabu, 17 September 2025, ribuan pengemudi ojek online (ojol), driver mobil online, hingga kurir logistrik berencana mematikan aplikasi mereka secara serentak.

Aksi tersebut dilakukan bersamaan dengan demo ojol besar yang akan digelar di beberapa titik penting di Jakarta, termasuk Istana Presiden, DPR RI, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengingatkan warga Jakarta untuk menyiapkan transportasi alternatif saat demo ojol berlangsung.

Hal ini karena para pengemudi ojol akan mematikan aplikasi secara serentak sebagai wujud solidaritas sesama pengemudi ketika menyampaikan tuntutan kepada pemerintah.

Tuntutan Demo Ojol 17 September 2025

Aksi demo ojol yang bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional ini diberi nama 179 Ojol, yang berarti 17 bulan 9.

Adapun tuntutan utama yang dibawa dalam aksi demo itu diantaranya:

1. Pengesahan RUU Transportasi Online

Driver mendesak adanya payung hukum yang lebih kuat untuk melindungi profesi mereka.

RUU ini diharapkan mampu memberi kepastian regulasi sekaligus perlindungan yang lebih jelas bagi pengemudi.

2. Batas Potongan Aplikator Maksimal 10%

Selama ini, aplikator seperti Gojek dan Grab dinilai mengambil potongan terlalu besar dari penghasilan driver.

Mereka menuntut agar potongan ditetapkan maksimal 10% demi keadilan dan kesejahteraan pengemudi.

3. Aturan Khusus Tarif Pengantaran Barang dan Makanan

Pengiriman barang maupun makanan dinilai memiliki risiko dan beban biaya berbeda dibanding mengantar penumpang.

Karena itu, pengemudi meminta adanya regulasi tarif tersendiri yang lebih layak.

4. Audit Investigatif terhadap Potongan 5%

Para driver mendorong dilakukannya audit transparan dan menyeluruh atas potongan 5% yang selama ini diberlakukan aplikator.

Langkah ini penting untuk memastikan mekanisme pemotongan sesuai aturan.

5. Penghapusan Program yang Merugikan Driver

Sejumlah fitur dalam aplikasi dianggap merugikan karena menekan pendapatan dan menciptakan persaingan tidak sehat, seperti sistem “aceng”, “slot”, “multi order”, hingga “member berbayar”. Mereka menuntut agar program-program tersebut dihapus.

6. Pencopotan Menteri Perhubungan

Massa aksi juga meminta Presiden Prabowo Subianto untuk memberhentikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, yang dinilai lebih berpihak pada aplikator ketimbang pengemudi.

7. Pengusutan Kasus Kematian Dua Driver Ojol

Driver mendesak Kapolri mengusut tuntas tewasnya dua pengemudi ojol, Affan Kurniawan di Jakarta dan Rusdamdiyansah di Makassar, yang meninggal dalam kericuhan aksi unjuk rasa pada Agustus lalu.

Igun menegaskan, aksi ini akan dilakukan dalam skala besar.

“Ini bukan sekadar demo, tapi gerakan perlawanan rakyat pekerja jalanan kepada Menteri Perhubungan yang abai. Kami akan pastikan suara ini sampai ke Istana dan DPR,” kata Igun sebagaimana dilansir dari Kompas.com pada Selasa, 16 September 2025.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter