INFOTANGERANG.ID- Sebelumnya, Leony Vitria, yang mengungkap dugaan anggaran janggal Pemkot Tangsel dalam unggahan Instagram-nya.

Leony memperlihatkan rincian alokasi dana yang mengejutkan publik, mulai dari perjalanan dinas senilai Rp117 miliar, hingga pembelian cinderamata Rp20 miliar.

Tidak berhenti di situ, Leony juga menyoroti anggaran makan dan minum rapat sebesar Rp66 miliar, serta biaya alat tulis kantor (ATK) yang mencapai Rp38 miliar.

Netizen pun bereaksi keras, mempertanyakan transparansi dan urgensi penggunaan dana sebesar itu di lingkungan Pemkot Tangsel.

Penjelasan Benyamin Davnie Soal Anggaran Janggal Pemkot Tangsel yang Diungkap Leony

Menanggapi viralnya unggahan tersebut, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, memberikan klarifikasi langsung dari rumah dinasnya.

Ia menjelaskan bahwa data yang disebarkan Leony adalah bagian dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2025, yang sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Data itu adalah hasil rekap dari seluruh belanja di 37 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Tangsel, bukan hanya satu instansi,” tegas Benyamin.

Ia juga menekankan bahwa angka Rp66 miliar untuk makan dan minum rapat berasal dari seluruh instansi, termasuk 157 SD negeri, 24 SMP negeri, 6 TK negeri, 3 RSUD, dan 35 puskesmas di Tangsel.

Cinderamata dan Perjalanan Dinas: Apa Fungsinya?

Benyamin menjelaskan bahwa anggaran cinderamata Rp20 miliar juga bukan hanya untuk kegiatan seremonial, melainkan mencakup penunjang program pemberdayaan masyarakat. Misalnya, pelatihan kerja oleh Dinas Tenaga Kerja membutuhkan pengadaan barang penunjang.

Sementara itu, dana perjalanan dinas Rp117 miliar digunakan untuk mendukung seluruh kegiatan dinas baik di dalam maupun luar kota, dan tersebar di semua OPD.

“Itu hanya 2,4 persen dari total belanja daerah,” imbuhnya.

Meski Pemkot telah memberikan klarifikasi, warganet tetap menuntut transparansi lebih rinci dan mudah diakses publik. Banyak yang merasa bahwa anggaran sebesar itu tetap harus dijelaskan secara gamblang, mengingat kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Kasus ini juga membuka diskusi lebih luas tentang bagaimana dana publik digunakan dan bagaimana masyarakat dapat terlibat dalam pengawasan anggaran daerah secara aktif.

Unggahan Leony berhasil membuka mata publik terhadap pentingnya keterlibatan masyarakat dalam memantau penggunaan anggaran daerah.

Terlepas dari penjelasan resmi, Pemkot Tangsel kini berada di bawah sorotan, dan diharapkan bisa meningkatkan transparansi demi menjaga kepercayaan publik.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor
Redaksi
Reporter