INFOTANGERANG.ID- Polemik seputar rencana penutupan akses Jalan Serpong-Parung akhirnya direspons langsung oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Penolakan warga yang khawatir dengan dampak sosial ekonomi dari kebijakan tersebut membuat isu ini ramai dibicarakan.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menjelaskan bahwa wilayah yang dimaksud merupakan bagian dari Kompleks Sains dan Teknologi (KST) BJ Habibie, yang telah ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas).
Di dalamnya terdapat fasilitas strategis negara seperti reaktor nuklir, laboratorium internasional, hingga area pengembangan roket dan propelan.
“Karena statusnya sebagai kawasan vital nasional, tentu saja membutuhkan pengamanan tinggi. Tapi perlu digarisbawahi, BRIN tidak menutup jalan, melainkan hanya mengalihkan akses ke jalur baru yang sudah kami bangun,” tegas Tri Handoko pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Jalur baru yang dimaksud adalah Jalan Lingkar Luar BRIN, yang lokasinya tidak jauh dari jalur Serpong-Parung.
Menurut BRIN, jalan alternatif tersebut sudah sesuai standar jalan tingkat provinsi, sehingga tetap nyaman dan aman digunakan masyarakat.
Meski demikian, pihak BRIN memahami kekhawatiran warga, terutama pelaku usaha kecil yang menggantungkan penghasilan dari aktivitas di sekitar jalan lama.
Untuk itu, BRIN membuka opsi kemitraan guna meminimalkan potensi kerugian ekonomi warga.
“Kami sangat mengapresiasi aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, kami terbuka untuk berdialog dan berkolaborasi agar keputusan yang diambil menguntungkan semua pihak,” tambahnya.
Hingga saat ini, belum ada penutupan resmi jalan oleh BRIN. Semua masih dalam tahap koordinasi lintas pihak untuk mencari solusi terbaik dan paling adil.
