INFOTANGERANG.ID- Apakah kamu juga merasakan cuaca panas ekstrem sehingga udara begitu panas akhir-akhir ini? Jangan khawatir, kamu tidak sendirian.
Cuaca terik menyengat sedang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia, dengan suhu siang hari yang bahkan mencapai 35–38 derajat Celcius.
Berdasarkan catatan Personal Weather, puncak cuaca panas ekstrem terjadi pada rentang waktu pukul 11.00 hingga 16.00 WIB, di mana paparan sinar matahari terasa paling menyengat di permukaan bumi.
Menurut Prof. Erma Yulihastin, Profesor Riset Bidang Iklim dan Cuaca Ekstrem dari BRIN, kondisi panas ekstrem ini dikenal dengan istilah hot spell, yaitu fenomena suhu tinggi yang terjadi terus-menerus selama beberapa hari.
“Fenomena panas ekstrem yang berlangsung selama beberapa hari ini disebut hot spell,” jelas Erma dalam unggahan resmi BRIN di Instagram, Senin (20/10/2025).
Ia menegaskan bahwa meningkatnya frekuensi hot spell ini menjadi bukti nyata perubahan iklim di Indonesia, yang kini terjadi lebih sering dan lebih intens setiap tahun.
Mengapa Cuaca Terasa Begitu Panas?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan suhu di Indonesia melonjak drastis, yakni:
1. Posisi Semu Matahari di Selatan Ekuator
Saat ini, posisi semu matahari sedang berada di wilayah selatan ekuator.
Hal ini mengakibatkan, sinar matahari jatuh lebih tegak lurus di beberapa wilayah Indonesia, membuat suhu siang hari meningkat signifikan.
2. Bibit Siklon Tropis 96W di Laut Filipina
Pembentukan bibit siklon ini membuat awan terkonsentrasi di Belahan Bumi Utara.
Dampaknya, wilayah Indonesia bagian selatan menjadi minim awan, sehingga radiasi matahari langsung terasa lebih kuat.
Daerah yang Paling Terdampak Cuaca Panas Ekstrem
Berdasarkan data dari BMKG, wilayah-wilayah yang paling terdampak cuaca panas ekstrem antara lain:
- Nusa Tenggara
- Jawa
- Kalimantan bagian Barat dan Tengah
- Sulawesi Selatan dan Tenggara
- Beberapa wilayah Papua
BMKG memperkirakan, cuaca panas ini masih bisa bertahan hingga akhir Oktober 2025.
Namun jika hujan belum merata di Pulau Jawa, bukan tidak mungkin panas ekstrem akan berlanjut hingga November.
Data BRIN menunjukkan bahwa peningkatan suhu ekstrem bukan hanya terjadi tahun ini.
Tren kenaikan suhu juga tampak dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, dan Jambi.
Kondisi tersebut diperparah oleh berkurangnya ruang hijau dan meningkatnya aktivitas industri, yang kemudian memicu fenomena urban heat island, atau pulau panas perkotaan, di mana suhu di pusat kota jauh lebih tinggi dibanding daerah sekitarnya.
Tips Aman Beraktivitas di Tengah Cuaca Panas Ekstrem
BRIN memberikan beberapa saran agar masyarakat tetap aman dan nyaman di tengah cuaca ekstrem ini:
1. Gunakan tabir surya (SPF 45–50) saat beraktivitas di luar ruangan.
2. Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
3. Hindari aktivitas berat di siang hari antara pukul 11.00–15.00 WIB.
4. Jika ingin berolahraga, lakukan pada pagi hari (07.00–09.00) atau sore hari (17.00–19.00).
5. Waspadai perubahan cuaca mendadak, seperti hujan deras setelah panas ekstrem, yang berpotensi menimbulkan angin kencang.
Selain masyarakat, pemerintah juga diharapkan ikut mengambil langkah strategis, termasuk penerapan solusi berbasis alam dan modifikasi mikroklimat untuk mengurangi dampak panas ekstrem di wilayah perkotaan.
