INFOTANGERANG.ID- Jelang Nataru 2025/2026, harga cabai dan bawang di Tangsel mengalami lonjakan yang cukup signifikan.
Kenaikan harga terutama terlihat pada cabai dan bawang, dua komoditas yang banyak diburu masyarakat saat memasuki akhir tahun.
Pantauan di Pasar Tradisional Ciputat, para pedagang mengakui bahwa kenaikan harga cabai dan bawang sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir, dan terus merangkak naik menjelang pertengahan Desember.
Harga Cabai Meroket: Rawit Merah Sentuh Rp100 Ribu/Kg
Ahmad, salah satu pedagang cabai di Pasar Ciputat, menyebut bahwa harga cabai rawit merah saat ini berada di angka Rp100 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya sekitar Rp40 ribu.
“Cabai rawit merah Rp100 ribu perkilo, itu naik. Sebelumnya Rp40 ribu. Naiknya sudah sekitar sebulan,” ujarnya, Rabu 10 Desember 2025.
Kenaikan juga terjadi pada cabai rawit hijau, yang kini mencapai Rp70 ribu/kg, dari sebelumnya Rp40 ribu.
Sementara itu, cabai merah keriting tercatat sebagai komoditas paling stabil, dengan harga masih bertahan di kisaran Rp70 ribu/kg.
Harga Bawang Ikut Naik: Bawang Merah Tembus Rp60 Ribu
Selain cabai, harga bawang juga ikut merangkak naik. Ahmad mengatakan, bawang merah yang sepekan lalu dijual Rp40 ribu/kg kini naik hingga Rp60 ribu/kg. Sementara bawang putih relatif stabil di harga Rp38–40 ribu/kg.
Meski harga naik, Ahmad memastikan bahwa stok barang masih tergolong aman, meski tidak selalu menentu.
“Stok memang kadang nggak menentu, tapi alhamdulillah masih ada terus. Saya belanja kadang di Pasar Induk Kramat Jati kadang dari kampung,” tambahnya.
Pedagang Lain Akui Kenaikan Sudah Terjadi Sebulan
Fani, pedagang lainnya, membenarkan bahwa kenaikan harga cabai dan bawang sudah berlangsung sejak sekitar satu bulan lalu. Menurutnya, kenaikan terjadi langsung dari pemasok.
“Rawit merah Rp90 ribu, sebelumnya Rp30–35 ribu, itu sebulan lalu. Cabai merah keriting Rp65 ribu. Semuanya naik, gak ada yang enggak naik,” tuturnya.
Para pedagang mengakui bahwa kenaikan harga membuat daya beli masyarakat menurun. Banyak pembeli yang terpaksa mengurangi jumlah belanja untuk menyesuaikan bujet rumah tangga.
Meski demikian, mereka berharap harga dapat kembali stabil setelah perayaan Nataru 2025/2026 usai.

