infotangerang.net – seorang ibu muda eka septiana (30) rela gadaikan bayinya ke rentenir karena tidak sanggup untuk membayar hutangnya, pelaku yang merupakan warga Desa Jogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan itu, awalnya menyebarkan berita hoax anaknya yang diculik.
bahkan dirinya telah membuat laporan palsu ke polisi karena anak nya diculik, sehingga ia ditangkap bersama temannya berisinial MH, bahkan ia terkena pasal berlapis akibat dari kelakuannya.
“Saya sebenarnya tidak ada niatan untuk laporan dan membuat berita bohong,” ujar eka kepada wartawan, Sabtu (18/1/2020).
ia mengaku terdesak hingga akhirnya melapor ke polisi karena kebingungan ketika ditanya keluarganya serta suami nya terkait keberadaan anaknya yang berusia dua bulan hilang begitu saja.
“Saat itu saya bingung ditanya keluarga, di mana anaknya. Akhirnya saya jawab aja diculik orang,” terangnya
setelah mendengar kabar anak nya hilang keluarga beserta suaminya menyarankan untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
“Sebenarnya saya tidak mau lapor polisi. Karena bingung ditanyai terus sama suami dan orang tua, akhirnya saya berani lapor polisi,” ungkapnya.
usut punya usut dirinya ternyata mempunyai hutang kepada rentenir senilai satu juta yang sudah jatuh tempo, sehingga menyerahkan anak nya untuk menjadi jaminan.
“Saya punya utang pada MH satu juta rupiah dan saya berjanji akan mengembalikan saat jatuh tempo. Karena ada bunganya, jadi (bayar utang, red) Rp 2 juta,” jelasnya.
Menurut Eka, ide menyerahkan anaknya atas permintaan MH. Lantaran MH yang tak punya anak setelah bertahun-tahun menikah. Alasannya, sebagai pancingan agar MH bisa segera punya anak.
“Kalau tidak bisa bayar utang, anakmu aku rawat. Lak wes duweh duwek anakmu jupuken (kalau sudah punya uang, silahkan anakmu diambil),” ucap Eka, menirukan omongan MH.
Dengan dalih kepepet, Eka menyerahkan anaknya untuk dirawat MH. “Sebenarnya saya tidak tega anak saya serahkan ke MH untuk dirawat. Bayangkan saja, saya mengandung sembilan bulan dan proses melahirkan pun totohan nyowo (taruhan nyawa). Dan tiba-tiba diminta sama orang, hati saya sedih,” terang Eka. (eva/rls*)
Tinggalkan Balasan