INFOTANGERANG.ID– Musim hujan meningkatkan risiko Leptospirosis atau penyakit kencing tikus yang bisa menyebabkan gagal organ.

Perlu diketahui ketika musim hujan seperti sekarang ini, risiko berbagai penyakit meningkat drastis, terutama di wilayah yang kerap mengalami banjir.

Apalagi di daerah Jabodetabek ini sedang dikepung banjir. Baru-baru ini tercatat ada 22 titik banjir di Tangsel per 7 Juli 2025.

Adapun alah satu infeksi serius yang kerap muncul ketika bencana banjir dan bisa mengancam nyawa adalah Leptospirosis.

Meski terdengar sepele, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi berat seperti gagal ginjal, kerusakan hati, hingga kematian jika tidak segera ditangani.

Apa Itu Leptospirosis?

Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang banyak ditemukan dalam urin hewan terinfeksi, terutama tikus.

Bakteri ini bisa mencemari air, tanah, dan lumpur, lalu masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka, goresan di kulit, atau selaput lendir seperti mata, hidung, dan mulut.

Penyakit ini sangat rawan menyebar saat banjir, karena air yang menggenang sering kali sudah tercampur dengan urin tikus.

Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir perlu meningkatkan kewaspadaan.

Kenali Gejala Leptospirosis yang Harus Diwaspadai

Waspada Leptospirosis di Musim Hujan
Waspada Leptospirosis di Musim Hujan

Gejala Leptospirosis mirip seperti flu atau demam berdarah, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi penyakit tersebut.

Padahal, penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi. Beberapa gejala umum Leptospirosis antara lain:

1. Demam tinggi mendadak

2. Sakit kepala hebat

3. Nyeri otot, terutama di betis dan punggung

4. Mual, muntah, atau diare

5. Mata memerah

6. Kulit atau mata menguning (tanda penyakit kuning)

7.Nyeri perut atau pembesaran hati

Dalam kasus yang parah, penyakit dapat menyebabkan kerusakan organ seperti hati dan ginjal, infeksi paru-paru, bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami demam tinggi, nyeri otot, mata merah, atau gejala lain yang tidak biasa setelah kontak dengan air banjir, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat.

Penanganan dini dengan antibiotik yang tepat dapat mencegah komplikasi serius dari penyakit ini.

Jangan menunggu gejala memburuk, karena semakin cepat pengobatan dimulai, semakin besar peluang untuk sembuh total.

Lantas, Siapa Orang yang Paling Rentan Terkena Leptospirosis?

Penyakit kencing tikus ini tidak menular dari manusia ke manusia. Penularan terjadi ketika seseorang:

  • Terpapar genangan air banjir yang sudah tercemar urin tikus
  • Menyentuh tanah atau lumpur yang terinfeksi
  • Memiliki luka terbuka dan terkena air kotor
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis atau sudah terkontaminasi.

Beberapa kelompok masyarakat lebih rentan terhadap infeksi Leptospirosis, antara lain:

  • Petugas kebersihan, relawan evakuasi banjir
  • Anak-anak yang bermain di genangan air
  • Warga di daerah padat penduduk dan rawan banjir
  • Petani atau pekerja lapangan yang kontak langsung dengan air tanah

Langkah Pencegahan Leptospirosis Selama Musim Hujan

Karena pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan, berikut adalah beberapa langkah penting yang bisa dilakukan untuk menghindari infeksi penyakit kencing tikus:

1. Gunakan sepatu bot dan sarung tangan saat berada di daerah banjir

2. Hindari bermain atau berenang di genangan air yang tidak bersih

3. Tutup luka atau goresan dengan plester tahan air

4. Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, terutama menghindari tumpukan sampah

5. Simpan makanan dan minuman dalam wadah tertutup

6. Mandi dan ganti pakaian setelah kontak dengan air banjir

7. Bersihkan alat makan dan dapur secara rutin.

 

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Jihan Hoirunsia
Editor
Jihan Hoirunsia
Reporter