INFOTANGERANG.ID- Bareskrim ungkap dalang polemik kelangkaan gas elpiji 3 kg.
Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Helfi Assegaf, mengaku telah menemukan penurunan pasokan ke agen gas sebesar 53 persen.
“Kelangkaan gas elpiji 3 kg karena penurunan suplai ke agen atau ke pangkalan yang tadinya perhari itu 280 kaleng dan kini hanya 130 gas per hari,” ujarnya di Mabes Polri.
Temuan Gas Elpiji 3 Kg di Banten
Dia menekankan, temuan itu merupakan hasil pengecekan di Jabodetabek dan Banten.
Sementara, untuk wilayah lain masih berproses. Lebih jauh, Helfi juga telah menginstruksikan kepada jajarannya di setiap daerah untuk melakukan pengecekan terkait dengan stok dan distribusi gas elpiji 3 kg.
“Apakah sama dengan yang kami lakukan ini hasilnya, nanti akan dikumpulkan di laporan kami dan kami akan laporan kepada pimpinan,” imbuhnya.
Ia belum menemukan penyimpangan atau pelanggaran aturan terkait distribusi gas melon tersebut.
“Ya, kita tetap melakukan pengawasan, kalau ada yang melakukan penyimpangan atau pelanggaran aturan yang telah ditentukan pemerintah tentu ada sanksi,” jelasnya.
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto menyebutkan soal distribusi gas elpiji 3 Kg yang kurang tepat sasaran dan menjadi dilema kelas menengah saat ini.
Awalnya, Sugeng menyarankan agar sub pangkalan yang menyalurkan gas elpiji ke pengecer perlu mengidentifikasi lebih jelas mengenai siapa saja yang membeli elpiji tersebut.
“Jangan lagi sampai tingkat sub pangkalan, pengecer menjadi barang bebas. Ingat ini adalah barang subsidi, harus sampai ke alamat yang disyaratkan,” tandas Sugeng.

2 Komentar