Infotangerang.id– Mandi wajib adalah kewajiban bagi setiap muslim yang berhadas besar untuk membersihkan diri sehingga bisa kembali suci dan dapat beribadah seperti sholat dan membaca Al-Quran.
Bagi perempuan mandi wajib biasanya dilakukan setelah haid dan nifas atau hadas besar lainnya yang menghalangi wanita untuk beribadah.
Perintah untuk melakukan mandi wajib dijelaskan dalam berbagai hadits, termasuk hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Melansir dari laman Muhammadiyah, Rasulullah SAW bersabda:
“Ketika menstruasi datang, tinggalkanlah shalat, dan setelah haid selesai, mandilah” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sedangkan bagi seorang laki-laki diwajibkan melakukan mandi wajib setelah mengalami mimpi basah, mengeluarkan air mani, atau setelah berhubungan suami istri.
Itu sebabnya tata cara mandi wajib penting untuk diketahui karena berhubungan dengan pelaksanaan ibadah.
Lalu, bagaimana niat dan cara mandi wajib yang benar? Berikut penjelasannya:
Niat Mandi Wajib
Saat hendak melakukan mandi wajib, seorang Muslim dianjurkan untuk memulainya dengan membaca doa niat mandi wajib seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Mengetahui cara mandi wajib ini sangat penting karena berkaitan dengan pelaksanaan ibadah-ibadah lainnya, baik yang wajib maupun yang sunnah.
Karena orang yang berada dalam keadaan junub dan belum bersuci dilarang melakukan sholat.
Tidak hanya itu, mereka juga dilarang berdiam diri atau duduk di masjid, thawaf atau mengelilingi Ka’bah, melafalkan ayat Al-Quran, dan menyentuh mushaf.
Berikut niat orang yang berada dalam keadaan junub dan belum bersuci dilarang melakukan sholat.
Mereka juga dilarang berdiam diri atau duduk di masjid, thawaf atau mengelilingi Ka’bah, melafalkan ayat Al-Quran, dan menyentuh mushaf.
Berikut niat mandi wajib:
Saat memulai membasuh tubuh, baca niat mandi wajib. Adapun niatnya, yaitu:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَال
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari janabati fardlal lillaahi ta’aalaa
Artinya: Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar dan najis fardu karena Allah
Tata Cara Mandi Wajib
Ada anjuran khusus tentang tata cara mandi wajib yang membedakan antara laki-laki dan perempuan.
Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi disebutkan bahwa laki-laki dianjurkan untuk menyela pangkal rambut saat mandi wajib, sementara wanita tidak perlu melakukannya.
Berikut penjelasan tata cara mandi wajib bagi peremuan dan laki-laki
Tata Cara Mandi Wajib Perempuan
Tata Cara Mandi Wajib untuk Perempuan yang benar:
1. Membaca niat.
2. Membasuh seluruh badan dengan air, memastikan air merata ke seluruh rambut dan kulit.
3. Keramas, lalu membilasnya sebanyak tujuh kali.
4. Berwudhu.
5. Menyiram seluruh anggota tubuh tiga kali, dimulai dari sisi kanan lalu dilanjutkan ke sisi kiri.
6. Setelah selesai, mengucapkan “Alhamdulillah”.
Tata Cara Mandi Wajib Laki-laki
Berikut adalah tata cara mandi wajib yang benar dan sah untuk laki-laki, dirangkum dari berbagai sumber:
1. Membaca niat mandi wajib.
2. Membasuh kedua telapak tangan tiga kali, mulai dari tangan kanan kemudian tangan kiri.
3. Membasuh area kemaluan dan membersihkan kotoran atau najis yang menempel di badan.
4. Berwudhu seperti wudhu sebelum sholat.
5. Memasukkan jari-jari ke dalam air mengalir, lalu menyela atau menggosok kepala sampai ke pangkal dan sela-sela rambut.
6. Menyiram kepala tiga kali.
7. Mengguyur seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan kemudian ke sisi kiri.
8. Mencuci kedua kaki.
Doa Setelah Mandi Wajib
Menurut buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut 4 Mazhab karya Isnan Ansory, LC MA, para ulama sepakat bahwa disunnahkan membaca doa setelah mandi wajib, sama seperti doa yang dibaca setelah wudhu.
Adapun bacaan doanya adalah sebagai berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa rasuluhu. Allahumma-j alnii minat tawabinna waj alnii minal mutathohiirina waj alni min ibadati shalihin.
Artinya: Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli tobat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.