INFOTANGERANG.ID- Puasa Dzulhijjah 2025 menjadi satu amalan utama yang dianjurkan pada hari-hari paling dicintai oleh Allah SWT untuk beramal shalih.

Tidak hanya sekadar ibadah rutin, puasa Dzulhijjah memiliki keutamaan luar biasa, bahkan dalam sebuah hadits shahih riwayat Al-Bukhari, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa tidak ada hari di mana amal salih lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari pertama Dzulhijjah.

Bahkan, jihad di jalan Allah pun tak mampu menandingi keutamaannya Puasa Dzulhijjah 2025 kecuali bagi yang berjuang tanpa kembali.

Idul Adha 1446 Hijriah Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi menetapkan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.

Kepastian ini diumumkan langsung oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dalam konferensi pers usai sidang isbat yang digelar secara tertutup pada Selasa, 27 Mei 2025 di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag, Jakarta Pusat.

“Kita simpulkan bahwa tanggal 1 Zulhijjah 1446 jatuh pada Rabu 28 Mei, sehingga 10 Zulhijjah atau Idul Adha Jumat 6 Juni 2025,” ujar Nasaruddin.

Bulan Dzulhijjah adalah bulan ke-12 dalam kalender Hijriah sekaligus salah satu dari empat bulan suci dalam Islam.

Bukan hanya identik dengan ibadah haji dan perayaan Idul Adha, tetapi juga dikenal dengan limpahan pahala dari amal ibadah di 10 hari pertamanya.

Namun, selain berbagai keutamaannya, ada pula larangan-larangan penting yang harus diperhatikan oleh umat Islam, khususnya bagi mereka yang berniat untuk berkurban.

Larangan Puasa Dzulhijjah 2025 yang Wajib Diketahui Umat Islam

Berikut ini tiga larangan utama selama bulan Dzulhijjah yang perlu dijauhi:

1. Dilarang Memotong Rambut dan Kuku bagi yang Hendak Berkurban

Bagi siapa pun yang memiliki niat untuk menyembelih hewan kurban, terdapat larangan khusus yang kerap dilupakan: tidak boleh memotong rambut dan kuku sejak masuknya tanggal 1 Dzulhijjah hingga hewan kurban disembelih.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW:

“Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan salah seorang dari kalian ingin berkurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sedikit pun hingga ia menyembelih kurbannya.”
(HR. Muslim)

Larangan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap ibadah kurban, serta bentuk meneladani kondisi jamaah haji yang sedang berihram.

Artinya, umat Islam yang berkurban juga dianjurkan menjaga kondisi lahirnya sebagai wujud ketundukan terhadap Allah SWT.

2. Menjauhi Segala Bentuk Maksiat

Selama bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah dan meninggalkan segala bentuk perbuatan maksiat. Sebab, kemuliaan bulan ini membuat setiap amal baik atau buruk memiliki nilai yang lebih besar.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Melakukan maksiat di bulan mulia ini bukan hanya mendatangkan dosa, tetapi juga menghalangi datangnya rahmat Allah SWT. Maka, meninggalkan dosa sekecil apa pun akan membuka jalan menuju ridha dan keberkahan-Nya.

3. Tidak Berperang Kecuali Membela Diri

Bulan Dzulhijjah termasuk salah satu dari bulan haram (al-asyhur al-hurum), bersama bulan Rajab, Dzulqa’dah, dan Muharram. Dalam bulan-bulan ini, pertumpahan darah dan kekerasan dilarang, kecuali dalam kondisi membela diri.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 36:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram…”

Umat Islam dianjurkan menjaga perdamaian dan menjauhi konflik, baik dalam skala besar maupun kecil, selama bulan-bulan ini, terlebih di bulan Dzulhijjah yang sarat ibadah.

Memasuki bulan Dzulhijjah bukan hanya soal memperbanyak amal ibadah, tapi juga menjaga diri dari larangan-larangan yang telah ditetapkan oleh syariat.

Keutamaan Puasa Dzulhijjah 2025

Pahala dari puasa sunnah di awal Dzulhijjah tak main-main. Disebutkan bahwa satu hari puasa di antara hari-hari ini setara dengan berpuasa satu tahun penuh.

Sedangkan shalat malam (qiyamul lail) di malam-malamnya, setara dengan qiyamul lail selama setahun.

Dengan menunaikan puasa  seorang muslim juga meneladani sunnah Nabi Muhammad SAW yang rutin menjalankan puasa pada awal Dzulhijjah.

“Rasulullah SAW biasa berpuasa sembilan hari pertama Dzulhijjah, hari Asyura, dan tiga hari setiap bula” (HR Ahmad dan an-Nasa’i)

Jadwal Puasa Dzulhijjah 2025 (1446 H)

Berdasarkan sidang isbat dan kalender hijriah, 1 Dzulhijjah 1446 H diperkirakan jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Maka jadwal lengkap puasa Dzulhijjah 2025 adalah sebagai berikut:

Rabu, 28 Mei 2025 – Puasa Dzulhijjah hari ke-1

Kamis, 29 Mei 2025 – Puasa hari ke-2

Jumat, 30 Mei 2025 – Puasa hari ke-3

Sabtu, 31 Mei 2025 – Puasa hari ke-4

Minggu, 1 Juni 2025 – Puasa hari ke-5

Senin, 2 Juni 2025 – Puasa hari ke-6

Selasa, 3 Juni 2025 – Puasa hari ke-7

Rabu, 4 Juni 2025 – Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

Kamis, 5 Juni 2025 – Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

Puasa Dzulhijjah 2025 bukan hanya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga meneladani Rasulullah SAW dan meraih pahala yang luar biasa.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor
Nadia Lisa Rahman
Reporter