INFOTANGERANG.ID – Belakangan ini topik seputar minyak babi sedang hangat diperbincangkan karena terkandung dalam sebuah makanan yang dijual oleh salah satu rumah makan.
Minyak babi sendiri memang sering digunakan untuk menggoreng makanan, bahkan dipercaya bisa membuat rasa makanan lebih enak.
Dikutip dari Sparrow Hill Farm, penggunaan minyak babi bisa membuat tekstur makanan lebih renyah.
Penggunaan minyak babi kembali menjadi sorotan karena Ayam Goreng Widuran di Solo, Jawa Tengah yang ternyata non halal karena kremesannya digoreng menggunakan minyak babi.
Minyak babi sendiri berasal dari 100 persen lemak babi yang diambil dari bagian perut, bokong, dan bahu babi.
Biasanya disimpan dalam bentuk padat dengan warna putih krem.
Rasanya netral, tak berbau, bahkan tak ada yang berasa. Semuanya tergantung pada proses pengolahan lemak babi menjadi minyak babi.
Ciri-ciri Makanan Mengandung Minyak Babi
Bagi mereka yang mengutamakan konsumsi makanan halal, berikut beberapa indikasi yang bisa membantu mengenali makanan yang mengandung minyak babi:
1. Makanan lebih renyah
Salah satu ciri makanan yang mengandung minyak babi adalah kerenyahannya.
Ini karena minyak babi memiliki titik asap yang tinggi, sehingga cocok digunakan untuk menggoreng pada suhu tinggi dan menghasilkan tekstur makanan yang lebih garing dan renyah.
Tekstur dan aroma makanan juga bisa menjadi petunjuk.
2. Memiliki aroma khas daging babi
Makanan yang mengandung minyak babi umumnya memiliki bau yang khas, menyerupai aroma lembut dari daging babi itu sendiri.
3. Permukaan berminyak dan berlapis
Dari segi tampilan, makanan yang menggunakan minyak babi sering terlihat agak berminyak dengan permukaan yang tampak bersisik atau berlapis.
Namun, tingkat kilap atau minyak ini juga dipengaruhi oleh seberapa banyak minyak yang digunakan saat memasak.
