INFOTANGERANG.ID- Ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan spektakuler dalam beberapa tahun ke depan.
Sejumlah proyeksi menunjukkan nilai ekonomi digital Tanah Air bisa mencapai USD360 miliar pada tahun 2030, menjadikannya salah satu yang terbesar di kawasan.
Pemerintah pun menegaskan kembali komitmennya mempercepat transformasi digital sebagai strategi menuju ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan pelaku usaha, terutama UMKM, mampu mengikuti perkembangan teknologi global.
QRIS Jadi Motor Penggerak Digitalisasi Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut bahwa penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berperan besar dalam memperluas transaksi digital di masyarakat.
Hingga Semester I 2025, Bank Indonesia mencatat sudah ada 57 juta pengguna QRIS dan 39,3 juta merchant aktif.
Menariknya, 93,16 persen dari total merchant tersebut merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Data ini menunjukkan bahwa sektor UMKM menjadi tulang punggung dalam percepatan digitalisasi transaksi nasional.
UMKM Did dorong Melek Teknologi dan Berkolaborasi dengan AI
Ketua Umum Asosiasi Digital Ekonomi Kreatif (Adekraf), Muhammad Arbani, menyambut baik langkah pemerintah memperkuat transformasi digital.
Ia menilai UMKM tidak bisa lagi sekadar mengandalkan metode pemasaran tradisional di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
Menurut Arbani, pelaku usaha harus mulai memanfaatkan teknologi mutakhir, termasuk Artificial Intelligence (AI).
“Ekonomi digital harus bisa berkolaborasi dengan AI agar UMKM bisa melek dan benar-benar memahami teknologi,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan platform digital seperti YouTube, TikTok, dan Instagram sebagai saluran promosi untuk memperluas jangkauan pasar.
Adekraf Gencarkan Pelatihan Digital di Berbagai Wilayah
Dalam mendukung agenda pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Adekraf terus meningkatkan intensitas pelatihan di sekolah, kampus, hingga komunitas UMKM.
Pelatihan tersebut meliputi penguatan kompetensi ekonomi kreatif, literasi digital, hingga pemahaman terhadap teknologi baru yang dapat mendongkrak produktivitas usaha.
“Kami rutin memberikan pelatihan kepada sekolah, kampus, dan pelaku UMKM untuk memperkuat industri ekonomi digital,” jelas Arbani.
Ia menegaskan bahwa Adekraf berkomitmen membangun ekosistem kreatif yang adaptif serta siap menghadapi perkembangan teknologi yang semakin cepat.
“Adekraf berupaya menciptakan industri kreatif yang adaptif terhadap kemajuan teknologi dan siap memasuki era digital,” tambahnya.

