Infotangerang.id– Pencipta lagu Richard Kyoto mengeluarkan somasi terbuka terhadap penyanyi senior Hetty Koes Endang.

Richard Kyoto mengajukan somasi dengan tuduhan bahwa Hetty telah menyanyikan lagu ciptaannya berjudul “Kasih” dalam konser Satu Suara di Malaysia pada tahun 2015.

Dalam konser yang juga menampilkan penyanyi Siti Nurhaliza, Hetty Koes Endang didapati mengubah lirik lagu tanpa izin dari penciptanya.

Hal tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum Richard Kyoto, Purwadi.

“Pertama, Hetty menyanyikan lagu tanpa izin pencipta kemudian yang kedua mengubah sebagian syair atau lirik lagu tersebut,” kata Purwadi di Jakarta Selatan pada Selasa 16 Juli 2024.

Purwadi menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan somasi sebanyak tiga kali kepada Hetty Koes Endang, namun hingga saat ini belum ada respons positif dari Hetty untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Mereka juga telah mengeluarkan somasi terbuka dengan batas waktu paling lambat 7 hari agar Hetty dan pihak terkait bertanggung jawab secara hukum atas perbuatan tersebut.

Tidak hanya membawakan dan mengubah lirik lagu, penampilan Hetty Koes Endang dan Siti Nurhaliza dalam konser tersebut juga direkam dalam sebuah DVD yang diperjual belikan.

Siti Nurhaliza dan Universal Malaysia diduga terlibat dalam produksi dan distribusi DVD konser tersebut.

Purwadi juga mengatakan adanya dugaan pencurian lagu di dalam cover lagu tersebut.

Purwadi menyebut bahwa pencipta lagu bukanlah Richard Kyoto, melainkan Mohamad Nasir bin Mohamad, yang diduga merupakan warga negara Malaysia.

Purwadi menegaskan bahwa saat ini somasi hanya ditujukan kepada Hetty Koes Endang, namun tidak menutup kemungkinan bahwa pihak Malaysia juga akan menerima somasi terkait masalah ini.

Dalam kesempatan yang sama, Richard Kyoto mengungkapkan kekecewaannya terhadap Hetty atas perubahan lirik lagunya tanpa izin.

Lirik asli “hidup matiku” diubah menjadi “kasih sayangku” oleh Hetty, dengan alasan bahwa kata “hidup matiku” dianggap tidak pantas diucapkan di Malaysia.

Richard Kyoto merasa alasan ini tidak dapat diterima, terutama karena Hetty juga tidak meminta maaf atas perubahan tersebut pada saat itu.

Richard menyatakan bahwa Hetty Koes Endang tidak meminta maaf dan hanya mengubah lirik lagu dengan alasan bahwa lirik asli tidak diterima oleh masyarakat Malaysia, karena dianggap istilah “hidup mati untukmu” hanya dapat digunakan untuk Allah.

Richard mengkritik pandangan tersebut karena menurutnya itu adalah bahasa dalam lagu yang seharusnya tidak diubah begitu saja.

Lebih lanjut, Richard menjelaskan mengapa dia baru bereaksi serius terhadap masalah ini setelah melihat pelanggaran tersebut di YouTube.

Dia mengetahui bahwa lagunya telah diubah tanpa izin dan direkam dalam bentuk DVD pada tahun 2023.

Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow