INFOTANGERANG.ID- Warga Desa Sindang Panon, Kecamatan Sindang Jaya, dikejutkan oleh penemuan kerangka manusia yang masih terbungkus kain kafan di area proyek Suvarna Sutera.
Temuan ini terjadi pada Minggu, 28 September 2025, dan langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.
Kapolsek Pasar Kemis, AKP Syamsul Bahri, membenarkan bahwa kerangka tersebut telah dimakamkan ulang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
Sebelum pemakaman, warga dan tokoh masyarakat juga mengadakan doa bersama di lokasi penemuan sebagai bentuk penghormatan terakhir.
“Kerangka yang ditemukan langsung dimakamkan ke TPU desa dan diadakan doa bersama di lokasi,” ujar Syamsul pada Senin 29 September 2025.
Fakta-Fakta Penemuan Kerangka Kafan di Proyek Suvarna Sutera
1. Kerangka Milik Dua Jenazah
Hasil pengecekan yang dilakukan pihak kepolisian dan warga setempat mengungkap bahwa kerangka tersebut berasal dari dua jenazah. Menurut penuturan lurah dan tokoh masyarakat, area proyek dulunya merupakan makam keluarga yang telah dijual kepada pengembang.
“Kerangka itu milik dua jenazah. Tanah itu dulunya makam keluarga yang sudah dijual ke pihak Suvarna Sutera,” terang Syamsul.
2. Lokasi Dulu Dikenal Sebagai Makam Jengkol
Penelusuran sejarah lokasi mengungkap bahwa area tersebut dikenal warga dengan nama Makam Jengkol. Pemindahan makam sebenarnya telah dilakukan sebelumnya, dengan sekitar 25 hingga 30 makam telah dipindahkan oleh ahli waris.
Namun, dugaan kuat muncul bahwa masih ada beberapa makam yang tertinggal, salah satunya adalah lokasi di mana kerangka ditemukan.
3. Tidak Ada yang Menyadari Masih Ada Makam Tersisa
Yang mengejutkan, menurut saksi di lapangan, tidak ada yang menginformasikan atau mengklaim bahwa masih ada jenazah yang belum dipindahkan dari lokasi tersebut.
“Tadinya tidak ada yang tahu masih ada makam. Tulang dan kain kafan itu baru ditemukan saat pengerjaan proyek berlangsung,” jelas Kapolsek.
Meski proyek pembangunan kawasan terus berjalan, pihak berwenang masih mendalami kemungkinan adanya makam lain yang belum dipindahkan. Penelusuran ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang dan sebagai bentuk penghormatan terhadap jenazah yang pernah dimakamkan di sana.
Hormati Jejak Sejarah Sebelum Pembangunan
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa setiap proyek pembangunan besar harus disertai penelusuran sejarah tanah dan lokasi, terlebih jika memiliki catatan sebagai bekas area pemakaman.
Pemindahan makam tidak hanya soal teknis, tetapi juga menyangkut nilai budaya dan penghormatan terhadap yang telah tiada.
