INFOTANGERANG.ID- Simak artikel cara menyimpan daging kurban setelah Idul Adha agar tidak cepat busuk dibawah ini.

Biasanya, usai proses penyembelihan hewan selesai masyarakat langsung membagikan dan menyimpan daging kurban di rumah.

Namun, tahukah kamu bahwa banyak orang masih salah dalam menyimpan daging kurban?

Akibatnya, daging jadi cepat basi, rasanya hambar, bahkan bisa memicu masalah kesehatan.

Ganti Wadah Ramah Lingkungan untuk Bungkus Daging Kurban
Ganti Wadah Ramah Lingkungan untuk Bungkus Daging Kurban

Yuk, pelajari 5 kesalahan umum menyimpan daging kurban berikut agar kamu bisa menikmati daging yang lebih awet, higienis, dan tetap lezat hingga hari-hari setelah Idul Adha!

Hindari Kesalahan Menyimpan Daging Kurban

1. Langsung Menyimpan Tanpa Diistirahatkan
Setelah disembelih, daging hewan akan mengalami proses alami bernama rigor mortis, yaitu otot menjadi kaku selama beberapa jam pertama. Kalau langsung dibekukan atau dimasak, daging bisa terasa keras dan alot.

Solusi:
Diamkan daging di suhu ruang yang sejuk dan berventilasi baik selama 12–24 jam. Ini membuat otot-otot rileks sehingga daging jadi lebih empuk dan enak saat dimasak. Hindari ruangan panas agar tidak mempercepat pembusukan.

2. Tidak Mengontrol Suhu Kulkas dan Freezer
Suhu kulkas dan freezer yang tidak sesuai bisa bikin daging cepat rusak. Banyak orang tidak menyadari bahwa menyimpan daging di suhu tidak stabil mempercepat tumbuhnya bakteri.

Solusi:
Pastikan kulkas bersuhu maksimal 4°C dan freezer di -18°C. Gunakan termometer khusus untuk memantau suhu secara berkala. Hindari menyimpan daging dekat pintu freezer karena area ini paling sering terkena perubahan suhu.

3. Menggunakan Plastik Biasa atau Kemasan Tipis
Mengemas daging dengan plastik sembarangan bisa menyebabkan freezer burn—yakni bercak kering keabu-abuan pada permukaan daging. Walau aman dikonsumsi, kualitas rasa dan teksturnya menurun drastis.

Solusi:
Gunakan plastik khusus freezer yang tebal dan tahan udara, atau simpan dalam wadah kedap udara. Pastikan tidak ada udara masuk untuk menjaga kelembapan alami daging.

4. Membekukan Ulang Daging yang Sudah Dicairkan
Banyak yang mencairkan satu bungkus besar daging lalu menyisakannya di freezer jika tidak habis. Padahal, proses mencairkan dan membekukan ulang ini justru meningkatkan risiko bakteri berbahaya.

Solusi:
Bagi daging dalam porsi kecil sebelum disimpan. Ambil secukupnya sesuai kebutuhan. Setelah dicairkan, segera masak dan jangan dibekukan lagi.

5. Mencuci Daging Sebelum Disimpan
Mencuci daging mentah bukanlah langkah higienis seperti yang banyak orang kira. Air cucian bisa menyebarkan bakteri ke permukaan dapur dan peralatan lain, serta membuat daging lembap dan cepat busuk.

Solusi:
Cukup bersihkan bagian yang kotor atau berlumpur dengan memotongnya. Simpan daging dalam kondisi kering, lalu cuci hanya saat akan dimasak.

Menyimpan daging kurban dengan benar tidak hanya menjaga kualitas rasa, tapi juga melindungi kesehatan keluarga. Kesalahan kecil bisa berujung besar jika daging tidak ditangani dengan baik.

Setelah memahami cara menyimpan daging kurban setelah Idul Adha yang benar, semoga momen berbagi ini menjadi lebih bermakna dan sehat untuk semua!

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor
Nadia Lisa Rahman
Reporter