INFOTANGERANG.ID – Proyek Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line dari Stasiun Rangkasbitung-Serang dimulai pada tahun ini.
Berdasarkan keterangan dari Wali Kota Serang, Budi Rustandi, tahun ini proyek KRL Rangkasbitung-Serang dimulai dari membuat perencanaan dan di tahun 2026 mulai proses pembangunannya.
Menurut Budi, ini adalah langkah untuk mewujudkan transportasi murah dan ramah lingkungan.
Untuk itu, Pemerintah Kota Serang menjalani kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT PLN Persero.
Ia menegaskan bahwa kerja sama ini adalah langkah transformasi Ibu Kota Provinsi Banten ke arah yang lebih modern dan terintegrasi.
Hal itu pun membuat keberadaan KRL menjadi kebutuhan masyarakat untuk menghadirkan moda transportasi yang ekonomis, cepat, dan ramah lingkungan.
Infrastruktur Rel Sudah Cukup Tanpa Harus Bangun Jalur Baru
Yuskal Setiawan selaku Eksekutif Vice President (EVP) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta mengungkapkan, untuk infrastruktur rel saat ini telah mencukupi untuk dilintasi KRL tanpa harus membangun jalur baru.
Namun untuk mengintegrasikan layanan KRL Rangkasbitung-Serang, mereka membutuhkan instalasi jaringan listrik di atas rel (overhead catenary system).
Sementara itu, Moch Andy Adchaminoerdin selaku General Manager PLN UID Banten mengaku akan mendukung elektrifikasi jalur KRL Rangkasbitung-Serang.
Tak hanya siap dari sisi teknis, mereka juga berkomitmen menjadi mitra strategis dalam mewujudkan Kota Serang yang semakin maju dan terang.
Menurutnya, dukungan kelistrikan ini menjadi fondasi penting dalam pengembangan kawasan industri, transportasi, dan infrastruktur lainnya.
Kolaborasi antara Pemkot Serang dengan PLN adalah bentuk nyata sinergi antarlembaga.
Diketahui, saat ini KRL jurusan Tanah Abang hanya bisa dari Stasiun Rangkasbitung.
Transportasi dari Rangkasbitung ke Merak, termasuk Stasiun Serang hanya bisa diakses melalui kereta api lokal.
