INFOTANGERANG.ID- Kades Kohod Arsin resmi jadi tahanan Bareskrim Polri terkait kasus pemalsuan dokumen SHGB-SHM di wilayah pagar laut Tangerang.
Arsin ditahan setelah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka selama delapan jam oleh penyidik.
Kades Kohod Arsin diperiksa sejak pukul 13.00 WIB dan resmi ditahan bersama tiga tersangka lainnya. Polisi menyebut penahanan dilakukan agar tersangka tidak melarikan diri dan menghilangkan barang bukti.
Ditemani kuasa hukumnya, Arsin tak menjawab satu pun pertanyaan yang dilontarkan para jurnalis di Mabes Polri.
“Setelah pemeriksaan 4 orang tersangka kita putuskan mulai malam ini kita laksanakan penahanan,” kata kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim (Dirtipidum) Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin 24 Februari 2025.
Kades Kohod Arsin dan Tiga Tersangka Lainnya Resmi Ditahan
Djuhandhani mengatakan para tersangka telah diperiksa mulai pukul 12.30 WIB. Selain Arsin, ada tiga orang tersangka lainnya yang ikut ditahan.
Arsin bakal jadi tahanan di Rutan Bareskrim Polri dan Bareskrim segera menyelesaikan berkas perkara untuk membawa kasus itu ke pengadilan.
Sebelumnya, Bareskrim Polri telah menetapkan total empat orang tersangka dalam kasus pemalsuan dokumen SHGB-SHM di wilayah pagar laut Tangerang.
Keempat tersangka itu Kades Kohod Arsin, Ujang Karta selaku Sekdes Kohod, serta SP dan CE selaku penerima kuasa.
Resmi Palsukan SHGB-SHM Pagar Laut Tangerang
Sebelumnya Djuhandhani menjelaskan bahwa keempatnya telah bersama-sama membuat dan menggunakan surat palsu berupa girik, surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah, surat pernyataan tidak sengketa, surat keterangan tanah, surat keterangan pernyataan kesaksian, surat kuasa pengurusan permohonan sertifikat dari warga Desa Kohod dan dokumen lain yang dibuat oleh Kades, Sekdes sejak Desember 2023 sampai November 2024.
Mereka juga diduga melakukan pemalsuan dan mencatut identitas warga Desa Kohod dengan motif ekonomi. Namun penyidik masih mendalami berapa jumlah keuntungan yang mereka dapat dari tindakannya.
“Yang jelas tentu saja ini terkait dengan ekonomi, ekonomi tentang motif bagi mereka, ini yang terus kita kembangkan,” ungkap Djuhandhani.
