Infotangerang.id– Puasa 10 Awal Dzulhijjah merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat islam.
Bulan Dzulhijjah, salah satu bulan suci dalam Islam, dikenal bukan hanya karena ibadah haji, tetapi juga karena keistimewaan 10 hari pertamanya.
10 Dzulhijjah juga merupakan hari-hari yang paling Allah Cintai. Hal tersebut sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW:
مَا مِنْ أَيَّامٍ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هذه الأَيَّامِ – يعني أيام العشر – قالوا : يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ الله ؟ قال وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ الله إَلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذلك بِشَيْءٍ
“Tidak ada hari yang amalannya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini – yakni sepuluh hari bulan Dzulhijjah -, lalu para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah ?” jawab Nabi: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan mengorbankan jiwa dan hartanya lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apapun darinya“.
Hadits shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari dari shahabat Abdullah bin Abbas R,A.
Keutamaan tersebut berkaitan dengan berbagai amal dan ibadah yang sangat dianjurkan selama periode ini, salah satunya adalah Puasa 10 Awal Dzulhijjah.
Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW, dilakukan selama 9 hari pertama bulan Dzulhijjah, menjelang Hari Raya Qurban atau Idul Adha.
Dalam rangkaian puasa Dzulhijjah ini, terdapat puasa Tarwiyah dan Arafah, yang merupakan puasa sunnah bagi umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Niat Puasa 10 Awal Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah terbagi menjadi tiga, yakni puasa Dzulhijah, tarwiyah dan arafah.
Berikut niat puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijah bisa mulai dikerjakan di tanggal 1 hingga 7 hari atau satu minggu.
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adaa’i syahri Dzilhijjah sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Saya niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dikerjakan selama satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha, yakni pada tanggal 8 Dzulhijah.
Berikut niat puasa Tarwiyah.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah.”
Niat puasa arafah
Puasa Arafah dikerjakan selama satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha, yakni pada tanggal 9 Dzulhijah.
Berikut bacaan niat puasa Arafah.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa i sunnati Arofah Lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah.”
Keutamaan Puasa 10 Awal Dzulhijjah
Melansir dari beberapa sumber, berikut keutamaan puasa 10 awal Dzulhijah yang membedakannya dengan puasa lainnya, yakni:
1. Pahala berlipat ganda
Menjalankan ibadah puasa sunnah selama 10 hari pertama Dzulhijjah diyakini akan mendatangkan pahala berlipat ganda, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, dan satu malam melakukan sholat malam di dalamnya setara dengan sholat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Tirmidzi).
2. Menghapus dosa
Keutamaan puasa Dzulhijjah juga diyakini dapat menghapus dosa-dosa kecil, sebagaimana dinyatakan dalam hadis berikut:
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa-dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa satu tahun yang lalu” (HR Muslim).
3. Dibebaskan dari siksa neraka
Selain itu, keutamaan menjalankan puasa Dzulhijjah adalah dapat dibebaskan dari siksa neraka pada hari akhir, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:
“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat kepada mereka dan membanggakan mereka di depan para Malaikat, lalu Dia bertanya, ‘Apa yang mereka inginkan?‘” (HR Muslim).