INFOTANGERANG.ID- Kasus pencabulan yang melibatkan seorang pedagang tahu bulat di Pamulang, Tangerang Selatan, masih menyisakan trauma mendalam bagi korbannya.

Bocah yang menjadi korban dalam kasus ini disebut mengalami ketakutan luar biasa, meski pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangsel, Tri Purwanto, mengungkapkan kondisi psikologis korban pencabulan pedagang tahu bulat di Pamulang saat tim pendamping dari UPTD PPA mendatangi kediamannya pada Jumat, 26 September 2025.

“Korban masih merasa ketakutan. Tapi alhamdulillah, dia tetap kooperatif dan aktif memberikan informasi,” ujar Tri saat dikonfirmasi pada Sabtu 27 September 2025.

Dalam pertemuan tersebut, tim pendamping menggali informasi mengenai bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku terhadap korban. Tri menegaskan bahwa UPTD PPA akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum secara menyeluruh untuk memulihkan kondisi mental anak.

“Meski pelaku sudah ditangkap, korban tetap merasa was-was. Mereka takut jika pelaku keluar dari penjara dan kembali mencari mereka,” tambahnya.

Kasus Terbongkar Setelah Warga Memergoki Aksi Asusila Pedagang Tahu Bulat di Pamulang

Kasus ini mencuat ke publik setelah warga memergoki aksi bejat pelaku pada Rabu malam, 24 September 2025. Lokasi kejadian berada di salah satu fasilitas olahraga di wilayah Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Pelaku diketahui berinisial AT (32), seorang pedagang tahu bulat yang kini telah diamankan oleh pihak Polres Tangsel dan tengah menjalani pemeriksaan intensif.

Menanggapi kejadian ini, UPTD PPA Kota Tangsel telah membuka posko pengaduan khusus bagi masyarakat yang merasa menjadi korban atau memiliki informasi tambahan. Tri menduga kemungkinan ada lebih dari satu anak yang menjadi korban dalam kasus ini.

“Kami sudah menyarankan pihak RT setempat untuk melapor jika memang ada korban lain. Korban juga bisa langsung datang ke kantor kami di Puspemkot Tangsel,” kata Tri.

Ia juga menambahkan, banyak korban kekerasan seksual anak yang enggan melapor karena rasa takut dan tekanan psikologis. Untuk itu, UPTD PPA berkomitmen memberikan bantuan hukum dan psikologis tanpa syarat bagi korban maupun keluarganya.

Kasus pencabulan pedagang tahu bulat di Pamulang membuka mata banyak pihak tentang pentingnya pengawasan terhadap lingkungan sekitar, terutama terhadap anak-anak.

Diharapkan dengan adanya dukungan dari UPTD PPA Tangsel dan masyarakat, korban dapat segera pulih dari trauma yang dialami, serta pelaku bisa dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor
Redaksi
Reporter