INFOTANGERANG.ID- Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasarudin Umar, menegaskan komitmennya untuk membawa pesantren di Indonesia naik kelas.

Salah satu langkah nyata yang tengah ia lakukan adalah mengembangkan madrasah berstandar internasional di Pondok Pesantren di Tangerang, Al Ikhlas Assalam.

Menurut Menag, lembaga pendidikan di Pondok Pesantren di Tangerang tersebut akan mulai mengadopsi kurikulum Cambridge agar para santri bisa unggul dalam berbagai ilmu.

Menag menekankan harapannya agar para santri tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga mampu menguasai berbagai bidang pengetahuan lain sehingga memiliki daya saing di tingkat global.

Melalui standar internasional Cambridge ini, lulusan pensatren diharapkan siap melanjutkan pendidikan ke universitas mancanegara tanpa terkendala bahasa maupun akademik.

Menag menuturkan bahwa pihaknya tengah bercita-cita menjadikan Pondok Pensantren Al Ikhlas, jadi yang terbaik di Tangerang.

“Madrasah Aliyah di sini nantinya akan berstandar Cambridge, sehingga santri tidak perlu lagi jauh-jauh tes bahasa Inggris hanya untuk sekolah ke luar negeri,” ujar Menag dalam sambutannya pada Dzikir dan Doa Bersama untuk Negeri di Ponpes Al Ikhlas Assalam, Selasa (2/9/2025), sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemenag pada Rabu, 3 September 2025.

Dalam kesempatan yang sama, Nasaruddin juga menekankan perbedaan mendasar antara madrasah dan sekolah umum.

Menurutnya, sekolah hanya menjadi tempat transfer ilmu dari guru ke murid, sedangkan madrasah adalah tempat mencari ilmu Allah, dengan guru sebagai perantara yang juga menanamkan nilai spiritual.

Menag berpendapat jika di sekolah, belajar hanya sebatas transfer ilmu, tetapi jika di madrasah, ada hal lain yang bisa dipelajari, seperti tazkiyah atau pembersihan diri sebelum ta’lim (belajar).

Ia juga mencontohkan mengenai tradisi guru madrasah sebelum mengajar biasanya dimulai dengan doa, shalat sunnah, membaca Al-Fatihah, dan niat tulus agar ilmu yang diberikan membawa keberkahan.

Nasaruddin turut mengapresiasi capaian para santri yang mampu bersaing dan meraih prestasi gemilang di sejumlah perguruan tinggi bergengsi di Indonesia.

Ia mencontohkan, banyak sarjana teladan di UGM, ITB, hingga Unisma Malang yang berasal dari kalangan madrasah, bahkan sebagian besar di antaranya adalah penghafal Al-Qur’an.

Lebih dari sekadar menerapkan kurikulum internasional, Pondok Pesantren di Tangerang, Al Ikhlas Assalam, juga ditargetkan menjadi pusat lahirnya generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak mulia.

Untuk mendukung hal itu, pihak pondok menyediakan program subsidi biaya bagi santri yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Nasaruddin menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa pesantren memiliki peran vital sebagai penyangga kehidupan umat.

Menurutnya, selama masih ada orang yang berdzikir dan mengingat Allah, keberlangsungan hidup akan tetap terjaga.

Oleh karena itu, ia mendorong jamaah untuk memperbanyak wirid dan doa demi keberhasilan anak-anak, baik di dunia maupun di akhirat

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter