Infotangerang.id– Dalam kehidupan modern, tisu telah menjadi produk yang esensial dalam aktivitas sehari-hari.
Bahkan berdasarkan riset yang dilakukan oleh WWF Indonesia bersama dengan Hakuhodo pada tahun 2017, 54 persen penduduk Indonesia yang tinggal di kota-kota besar menggunakan tiga lembar tisu untuk mengeringkan tangan mereka.
Di balik teksturnya yang lembut dan kemudahan penggunaannya, tisu hadir dalam berbagai macam jenis yang masing-masing memiliki fungsi dan manfaat tersendiri.
Namun, masih banyak orang yang kurang mengetahui jenis-jenis tisu yang berbeda dan asal usulnya.
Seperti yang diketahui, ada berbagai jenis tisu yang tersedia di pasar, termasuk tisu wajah (facial tissue), tisu higienis, tisu basah, tisu dapur, dan sebagainya.
Tisu kini memang menjadi kebutuhan penting bagia kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun, taukah kamu menggunakan tisu secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi lingkungan?
Hal ini karena proses produksi tisu yang mirip dengan proses pembuatan kertas.
Pembuatan tisu juga menggunakan bahan baku kayu dan membutuhkan banyak air.
Untuk memproduksi 3,2 juta ton tisu toilet, dibutuhkan penebangan sekitar 54 juta pohon.
Setiap roll tisu yang digunakan memerlukan sekitar 140 liter air dalam proses pembuatannya.
Sementara itu, untuk menghasilkan 1 ton kertas, diperlukan sekitar 20 pohon dewasa, lebih dari 90.000 liter air, lebih dari 1,2 ton batubara, serta berbagai bahan kimia lain yang dapat mencemari lingkungan kita.
Hal tersebut juga menunjukan bahwa penggunaan tisu secara berlebihan memiliki dampak buruk baik untuk lingkungan, maupun untuk kesehatan.
Tisu Bambu yang Ramah Lingkungan
Menyadari besarnya konsumsi tisu di kalangan masyarakat Indonesia, PT Multi Medika Internasional (MMI) berkomitmen untuk menyediakan produk tisu yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan dengan meluncurkan MIUTISS, tisu bambu di Indonesia.
Produk ini adalah inovasi dalam pengembangan tisu yang menggunakan serat bambu alami, sehingga lebih ramah lingkungan.
“Tujuan kami di MMI adalah menyediakan produk berkualitas tinggi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan” kata CEO MMI, Mengky Mangarek.
“Dengan hadirnya MIUTISS Tisu Bambu, kami berharap dapat menawarkan solusi inovatif dan bertanggung jawab bagi keluarga modern,” ujar Mengky Mangarek.
Bambu yang digunakan dalam produksi memiliki sertifikasi dari Forest Stewardship Council (FSC).
Sertifikasi ini menunjukkan bahwa bahan baku berasal dari hutan yang dikelola dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Tisu bambu ini memiliki serat yang kuat sehingga tidak mudah robek, menjadikannya pilihan yang nyaman dan handal untuk penggunaan sehari-hari di rumah tangga.
Mengky menyatakan keyakinannya bahwa produk ini dapat memenuhi ekspektasi konsumen dalam hal kesehatan, kecantikan, dan keperluan rumah tangga sehari-hari.
Selain itu, produk ini juga sepenuhnya biodegradable atau 100% dapat terurai dengan baik karena terbuat dari serat bambu.
MIUTISS Premium Bamboo Tissue memastikan konsumen dapat menggunakannya tanpa memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Saat ini, MIUTISS Premium Bamboo Tissue tersedia dengan harga mulai dari Rp 5.900,- dan sudah dapat ditemukan di Alfamart, Indomaret, serta berbagai supermarket besar di Pulau Jawa.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife
1 Komentar