INFOTANGERANG.ID – Rencana perluasan MRT kembali disorot usai Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan akan memprioritaskan jalur ke Tangsel dibandingkan ke Depok.

Pernyataan tersebut menjadi jawaban atas permintaan Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah yang menginginkan agar MRT Jakarta diperluas sampai ke Depok.

“MRT, untuk sementara kami akan lebih dulu ke Tangerang Selatan,” tegas Pramono.

Alasan MRT Tangsel Diprioritaskan Dibanding Depok

Keputusan yang diambil oleh Pramono ini bukan tanpa alasan.

Menurutnya, proyek MRT Tangsel sudah memasuki tahap komunikasi lanjutan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) dan Pemprov Banten.

Pemprov Jakarta bahkan menyatakan siap menanggung modal awal proyek tersebut.

Asalkan, perhitungan bisnisnya saling menguntungkan.

Dengan demikian, proyek MRT Tangsel dinilai lebih matang dari sisi komunikasi politik, kesiapan lahan, hingga analisis bisnis.

Rencana Jalur MRT Tangsel

Pemerintah sudah merancang dua jalur MRT yang menjadi prioritas untuk wilayah Tangerang Selatan, yaitu:

  • Jalur Pondok Aren – Serpong
  • Jalur Ciputat – Pondok Cabe

Kedua rute ini dianggap paling strategis karena menghubungkan kawasan padat penduduk, pusat kegiatan masyarakat, dan juga area pendidikan.

Selain itu, jalur ini dinilai punya potensi tinggi dari sisi jumlah penumpang harian, mengingat banyak warga Tangsel yang bekerja di Jakarta.

Nantinya, jalur MRT ini akan terhubung langsung ke Stasiun MRT Lebak Bulus, yang menjadi pusat MRT Jakarta di bagian selatan kota.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun proyek MRT Tangsel sudah mendapatkan lampu hijau lebih dulu dibanding wilayah lain, tetap saja ada tantangan besar yang harus dihadapi.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan matang antara lain soal pendanaan, pembagian kewenangan antar pemerintah daerah, dan koordinasi dengan kementerian terkait.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, pernah menyampaikan bahwa proyek MRT ini tidak akan menggunakan dana dari APBD Tangsel karena biayanya sangat besar.

“APBD kita sekitar Rp4 triliun, jauh dibandingkan dengan APBD DKI Jakarta yang mencapai Rp90 triliun,” ujar Pilar saat berkampanye di Sawah Lama, Ciputat, pada Kamis, 17 Oktober 2024.

Karena itu, pembangunan MRT di Tangsel direncanakan memakai dana investasi dari pihak swasta.

Tujuannya agar anggaran daerah bisa tetap fokus digunakan untuk kebutuhan masyarakat lainnya. “Kalau tanpa bantuan swasta, proyek MRT akan sangat memberatkan anggaran daerah,” lanjut Pilar.

Adapun jalur MRT yang menghubungkan Jakarta dan Tangsel nantinya akan membentang dari Stasiun MRT Lebak Bulus sampai Rawa Buntu.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter