INFOTANGERANG.ID – Pemerintah Kabupaten Tangerang (Pemkab Tangerang) buka suara terkait perselisihan antara ojek pangkalan (opang) dan pengemudi taksi online di kawasan Stasiun Tigaraksa, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear.
Intan Nurul Hikmah selaku Wakil Bupati Tangerang mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian tersebut karena telah berdampak langsung kepada masyarakat, khususnya penumpang.
Guna menindaklanjuti insiden yang sempat viral di media sosial itu, Pemkab Tangerang langsung berkoordinasi dengan Polresta Tangerang untuk melakukan penanganan hukum dan mediasi antara kedua belah pihak.
Pihak kepolisian sendiri telah memediasi Opang dan pengemudi taksi online yang terlibat.
Sebagai solusi, Pemkab Tangerang berencana menetapkan kebijakan khusus terkait penataan zona transportasi, baik untuk transportasi online maupun pangkalan, agar konflik serupa tak terulang.
Kesalahpahaman Jadi Penyebab Konflik Opang vs Pengemudi Taksi Online
Sementara itu, diketahui bahwa penyebab utama konflik opang vs pengemudi taksi online adalah kesalahpahaman mengenai zona penjemputan penumpang.
Tiga pengemudi opang yang terlibat dalam aksi penghadangan itu kini telah diamankan oleh pihak berwajib untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol And Muhammad Indra Waspada Amirullah, menegaskan bahwa proses penyelidikan terkait insiden tersebut masih terus berlangsung untuk mengungkap seluruh fakta yang ada.
Sebelumnya telah diberitakan terkait aksi penghadangan yang dilakukan sopir taksi online oleh sejumlah ojek pangkalan (opang) yang langsung mencuri perhatian masyarakat setempat.
Dalam rekaman tersebut nampak sopir taksi online dipaksa menurunkan penumpangnya, seorang ibu yang membawa bayi di tengah hujan.
Bahkan sempat terlihat adanya ancaman dari beberapa orang yang terlihat membawa batu.
