INFOTANGERANG.ID – Pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahap I untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tahun Ajaran 2025/2026 jalur disabilitas di Kota Tangerang telah dibuka pada Kamis, 19 Juni 2025 mulai pukul 08.00 WIB.
Batas akhir pendaftaran SPMB Jalur Disabilitas jenjang SMP di Tangerang akan berakhir pada hari ini, Jumat 20 Juni 2025.
Melalui program Gampang Sekolah, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menghadirkan Sekolah Inklusi yang tersedia untuk jenjang SD dan SMP di seluruh kecamatan di Kota Tangerang.
Hal ini dilakukan sebagaimana komitmen Pemkot Tangerang agar tidak ada anak yang putus sekolah.
Pendaftaran SPMB SMP Jalur Disabilitas dilakukan secara online melalui situs SPMB Online Kota Tangerang yang bisa diunduh di Play Store maupun App Store.
Selain itu, masyarakat juga bisa mengakses layanan pendaftaran melalui situs resmi spmb.mandiri.tangerangkota.go.id.
Adapun untuk jalur disabilitas harus mengunjungi sekolah yang dituju karena akan dilakukan asesmen terlebih dahulu.
Daftar SMPN Inklusi atau Ramah Disabilitas di Kota Tangerang
Berikut adalah daftar SMPN Inklusi di Kota Tangerang:
1. SMP Negeri 6 Kota Tangerang
2. SMP Negeri 8 Kota Tangerang
3. SMP Negeri 9 Kota Tangerang
4. SMP Negeri 13 Kota Tangerang
5. SMP Negeri 22 Kota Tangerang
6. SMP Negeri 23 Kota Tangerang
7. SMP Negeri 24 Kota Tangerang
8. SMP Negeri 25 Kota Tangerang
9. SMP Negeri 26 Kota Tangerang
10. SMP Negeri 27 Kota Tangerang
11. SMP Negeri 28 Kota Tangerang
12. SMP Negeri 30 Kota Tangerang
13. SMP Negeri 32 Kota Tangerang
Mengintip Fasilitas Kelas Inklusi di SMPN 9 Kota Tangerang
Dengan adanya program Gampang Sekolah, hadir Sekolah Inklusi yang bisa dimanfaatkan oleh anak berkebutuhan khusus.
Saat ini Kota Tangerang sendiri memiliki 53 sekolah jenajng SD yang menerapkan pembelajaran inklusi dan 13 SMP.
Salah satu SMP Inklusi tersebut adalah SMPN 9 Kota Tangerang.
Berdasarkan keterangan dari Wakil Kepala Sekolah SMPN 9 Kota Tangerang, Saiful Adji, kini ada sebanyak 12 siswa inklusi yang bersekolah di SMP 9 Kota Tangerang.
Di tahun sebelumnya, sebanyak 3 murid inklusi berhasil lulus dari sekolah tersebut.
Ia menjelaskan bahwa di sekolah mereka, proses belajar untuk siswa inklusi dilakukan dua sampai tiga kali seminggu di kelas khusus.
Materi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.
Sementara itu, di jam pelajaran lainnya, siswa inklusi tetap belajar bersama murid lainnya agar tetap bisa bersosialisasi dan tidak merasa berbeda dari teman-temannya.
Di dalam kelas inklusi, para murid tak hanya belajar sesuai dengan kebutuhan perkembangannya sjaa, tapi mereka diajarkan untuk terbiasa melakukan kegiatan sehari-hari agar bisa mandiri.
Mereka diajarkan banyak kegiatan seperti berbelanja, memasak, bermain musik, menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan diri, dan lainnya.
Dengan demikian, anak-anak inklusi bisa menjadi anak yang mandiri. Bahkan fasilitas yang dimiliki sekolah tersebut juga cukup baik untuk menunjangnya bersama guru pendamping.
