Infotangerang.id- Penderita HIV/AIDS di Tangsel capai 1.917 orang dan Pemkot Tangsel menargetkan zero kasus pada 2030 mendatang.
“Hingga saat ini penderita HIV/AIDS di Tangsel ada 1.917 orang dan 910 di antaranya sudah tersupresi sedangkan lainnya diwajibkan mengonsumsi obat untuk menekan penyebaran,” ujar Walikota Tangsel Benyamin Davnie di Balaikota Tangsel pada Selasa, 3 Desember 2024.
Benyamin Davnie Targetkan Zero Kasus HIV/AIDS di Tangsel pada 2030 Mendatang
“Target kita 2030 zero kasus, lima tahun ke depan kita sudah semua yang 1.900-an tadi sembuh, kemudian tidak ada lagi penularan-penularan baru,” ungkap Ben.
Untuk mendukung target tersebut, Pemkot Tangsel akan menggencarkan kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghindari potensi terjadinya penularan HIV/AIDS.
Pemkot Tangsel Sediakan Layanan Cek HIV/AIDS di Seluruh Puskesmas
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel, Alin Hendalin Mahdaniar menyebut, untuk memutus penyebaran HIV/AIDS pihaknya akan melakukan screening terhadap kelompok masyarakat yang dinilai berpotensi terkena virus.
“Screening itu fungsinya selain untuk mendeteksi secara dini bagaimana juga pengobatan juga bisa dilakukan lebih cepat sehingga bisa mencegah kematian pada HIV/AIDS,” ungkapnya.
Alin menerangkan, saat ini seluruh fasilitas Puskesmas di Kota Tangsel bisa dijadikan tempat untuk melakukan pengecekan HIV/AIDS.
Terdapat 30 Puskesmas di Kota Tangsel yang dapat melakukan pengobatan terhadap penderita HIV/AIDS.
“Untuk pengobatan saat ini karena memang ada syarat dan ketentuan yang harus diikuti di Tangerang Selatan baru 25 Puskesmas kemudian tahun ini kita tambah 5 Puskesmas jadi baru 30 puskesmas,” pungkasnya.
Pihaknya mencatat ada 1.917 penderita HIV/AIDS di Tangsel. Angka itu merupakan catatan akumulasi sejak tahun 2010 hingga Oktober 2024.
Berdasarkan klasifikasi, dari total 1.917 penderita HIV/AIDS di Tangsel didominasi oleh usia produktif mulai dari 25 hingga 49 tahun.
Penderita HIV/AIDS Disebabkan dari Hubungan Seksual
Alin mengungkapkan, masyarakat yang menderita HIV/AIDS mayoritas disebabkan tertular karena hubungan seksual.
“Hampir sama seperti yang tadi disampaikan rata-rata dari hubungan seks kurang sehat, kalau dari jarum suntik si sedikit,” terangnya.
Alin menyebut, dari 1.917 penderita HIV/AIDS di Tangsel sebanyak 910 orang telah tersupresi sedangkan lainnya diharuskan mengkonsumsi obat seumur hidup.
Untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS saat ini Dinkes Tangsel sedang menggencarkan screening terhadap kelompok rentan untuk memutus penyebaran.
Disisi lain, Alin menghimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan mandiri jika mereka merasa bagian dari kelompok yang berpotensi terkena HIV/AIDS.