INFOTANGERANG.ID- Penerimaan siswa baru 2025 resmi menjadi sistem yang diterapkan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk penerimaan siswa baru tingkat SMA.
Perubahan ini mengalihkan metode jalur zonasi yang sebelumnya digunakan menjadi sistem rayon.
Penerimaan siswa baru 2025 ini, menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa penerapan sistem rayon memungkinkan siswa mendaftar di sekolah yang berada di provinsi lain, asalkan lokasi tempat tinggal mereka berbatasan dengan provinsi tersebut.
“Jika seorang siswa berdomisili di provinsi yang berbatasan dan lebih dekat dengan provinsi lain, maka ia diperbolehkan bersekolah di provinsi tersebut,” ujar Mu’ti ssebagaimana dilansir dari Kompas.com pasa Minggu, 23 Februari 2025.
Penyesuaian Kuota Penerimaan Siswa Baru 2025
Dalam keterangan resmi yang dirilis pada Sabtu (22/2/2025), pemerintah menetapkan bahwa kuota penerimaan siswa baru akan mengalami penyesuaian di berbagai jenjang pendidikan.
Beberapa jenjang tetap mempertahankan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), sementara lainnya mengalami perubahan signifikan.
Perubahan ini mencakup jalur domisili, prestasi, afirmasi, dan mutasi, terutama untuk tingkat SMA.
Untuk jenjang SMA, sistem rayonisasi akan diterapkan berdasarkan wilayah provinsi.
Hal ini mempertimbangkan lokasi sekolah yang berada di daerah perbatasan antarprovinsi.
Rincian Kuota Penerimaan Siswa Baru 2025 untuk Setiap Jenjang Pendidikan
Berikut adalah skema kuota penerimaan siswa baru berdasarkan jalur pendaftaran:
1. Jenjang SD
- Jalur domisili: Minimal 70%
- Jalur afirmasi: Minimal 15%
- Jalur mutasi: Maksimal 5%
- Jalur prestasi: Tidak tersedia
2. Jenjang SMP
- Jalur domisili: Berkurang dari 50% menjadi 40%
- Jalur afirmasi: Bertambah dari 15% menjadi 20%
- Jalur mutasi: Maksimal 5%
- Jalur prestasi: Dari sisa kuota menjadi minimal 25%
3. Jenjang SMA
- Jalur domisili: Berkurang dari 50% menjadi 30%
- Jalur afirmasi: Bertambah dari 15% menjadi 30%
- Jalur mutasi: Maksimal 5%
- Jalur prestasi: Dari sisa kuota menjadi minimal 30%
Dengan perubahan ini, diharapkan sistem penerimaan siswa baru lebih fleksibel dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi siswa yang ingin bersekolah di wilayah lain, terutama di daerah perbatasan antarprovinsi.
