Infotangerang.id– Pekan Imunisasi Nasional Polio atau PIN Polio tahap dua resmi dimulai pada 23 Juli 2024 di 27 provinsi.

PIN Polio sendiri adalah program imunisasi tambahan polio yang dilaksanakan secara massal untuk mencegah penyebaran virus polio dan mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio.

Program vaksinasi ini merupakan tanggapan cepat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap wabah polio yang terjadi pada akhir Desember 2023 lalu.

Target dari PIN Polio adalah semua anak berusia 0-7 tahun, tanpa memandang status imunisasi mereka sebelumnya.

Melansir dari wesite resmi Kemenkes.go.id, sebanyak 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia dikategorikan sebagai wilayah dengan risiko tinggi polio.

Antara 2022 hingga 2024, tercatat 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus disebabkan oleh virus polio tipe 1.

Kasus-kasus ini tersebar di delapan provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.

Lalu sebenarnya apa itu penyakit polio ini?

Pengertian Penyakit Polio

Melansir dari situs rumah sakit Siloam, polio adalah penyakit menular yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik, mengakibatkan kelumpuhan pada anggota tubuh.

Oleh karena itu, pencegahan polio harus dimulai sejak dini dengan pemberian vaksin.

Di Indonesia sendiri, vaksin polio merupakan salah satu imunisasi yang wajib diberikan kepada bayi.

Tujuan dari vaksinasi ini adalah untuk memberikan kekebalan kepada bayi terhadap penyakit polio, yang dapat menyebar melalui infeksi virus.

Tujuan PIN Polio

PIN Polio 1
Tujuan PIN Polio

PIN polio adalah pemberian vaksin yang dirancang untuk mencegah penyakit polio, yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian.

Vaksin ini termasuk dalam rangkaian imunisasi wajib bagi bayi, yang juga mencakup vaksin hiB, DPT, dan hepatitis B.

Polio disebabkan oleh infeksi virus polio yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang, mengakibatkan ketidakmampuan penderita untuk menggerakkan bagian tubuh tertentu, seperti salah satu atau kedua kakinya.

Direktur Pengelola Imunisasi Kemenkes, dr. Prima, menjelaskan bahwa polio dapat dicegah dengan imunisasi polio lengkap.

Program imunisasi polio nasional mencakup dua jenis vaksin, yaitu vaksin polio tetes yang diberikan melalui mulut dan vaksin polio suntik.

Vaksin polio tetes diberikan dalam tiga dosis pada usia 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan, yang masing-masing dikenal sebagai OPV 1, OPV 2, dan OPV 3.

Pada usia 4 bulan, vaksinasi dilanjutkan dengan kombinasi vaksin tetes dan suntik, yang disebut IPV.

Selain itu, pada usia 9 bulan, anak akan mendapatkan vaksin IPV 2.

Menurut jadwal vaksin polio yang dikeluarkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), vaksin polio umumnya diberikan pada bayi sejak lahir dan secara bertahap hingga usia 18 bulan.

Total dosis utama vaksin polio yang diberikan adalah empat kali, ditambah satu dosis booster.

Meskipun demikian, vaksin polio juga dapat diberikan kepada orang dewasa yang belum pernah menerimanya.

Manfaat PIN Polio

Menurut Prima Yosephine, pelaksanaan PIN Polio 2024 menawarkan berbagai manfaat, antara lain:

  • Perlindungan Anak-Anak: Memberikan perlindungan kepada anak-anak agar tidak tertular polio.
  • Kekebalan Komunitas: Membangun kekebalan komunitas terhadap virus polio.
  • Menanggulangi KLB Polio: Mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio yang sedang berlangsung.

Manfaat PIN Polio ini yang paling krusial adalah untuk kekebalan komunitas.

Hal ini dilakukan untuk membentuk imun atau herd immunity (kekebalan komunitas) di satu daerah, yang hanya bisa di dapat kalau cakupan imunisasinya cukup tinggi dan merata.

Dengan terbentuknya herd immunity, virus polio tidak dapat menyebar di masyarakat karena sebagian besar anak-anak atau penduduk di wilayah tersebut sudah kebal.

Namun, jika cakupan imunisasi polio di suatu daerah rendah selama beberapa tahun, kekebalan komunitas tidak akan terwujud, sehingga virus polio bisa lebih mudah menyebar.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow