Infotangerang.id– Chelsea Olivia baru-baru ini berbagi cerita tentang pengalamannya mengalami baby blues sebagai ibu baru.
Istri dari Glenn Alinskie ini mengungkapkan bahwa menjadi seorang ibu adalah tantangan yang tidak mudah.
Terutama, masa setelah melahirkan merupakan fase penting yang bisa mempengaruhi kesehatan mental seorang ibu.
Chelsea juga menceritakan, bahwa ia mengalami baby blues terutama setelah kelahiran anak keduanya pada Oktober 2020.
“Saat pandemi COVID-19, aku sedang hamil, hendak melahirkan, dan kemudian merawat bayi yang baru lahir. Aku merasa sangat stres karena biasanya banyak teman yang datang ke rumah, tapi sekarang tidak bisa” ungkap Chelsea saat ditemui di Jakarta Selatan pada Sabtu 1 Juni 2024.
“Padahal, sebagai perempuan, mengobrol dengan teman selama 30 menit saja sudah bisa membantu mengurangi stres,” imbuhnya.
Gejala baby blues ini memang bisa terjadi kepada siapapun, entah itu aktris ataupun orang biasa.
Mirisnya, baby blues ini sering kali dianggap remeh, padahal kondisi ini bisa berdampak negatif pada ibu dan bayinya.
Namun sebenarnya, apa itu baby blues?
Arti Baby Blues
Baby blues syndrome adalah gangguan kesehatan mental yang dialami wanita setelah melahirkan.
Gejala tersebut ditandai dengan perubahan suasana hati seperti kegelisahan dan kesedihan berlebihan.
Biasanya, gejala baby blues memburuk pada hari ketiga atau keempat setelah melahirkan dan berlangsung sekitar 14 hari atau dua minggu.
Meskipun bisa dibilang cukup singkat, namun kondisi ini tidak boleh diabaikan
Karena jika gejala tersebut tidak membaik setelah 2 minggu, ibu harus segera berkonsultasi dengan dokter.
Hal ini penting karena baby blues dapat berkembang menjadi depresi pasca melahirkan (postpartum depression) yang bisa berbahaya bagi ibu dan bayi.
Penyebab Baby Blues
Sebenarnya hingga kini, penyebab pasti baby blues masih belum diketahui. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya baby blues, yaitu:
1. Kesulitan Beradaptasi
Salah satu pemicu baby blues syndrome adalah kesulitan beradaptasi dengan perubahan dari kehidupan sebelum menjadi ibu ke kehidupan setelahnya.
Hal ini karena tekanan menjadi seorang ibu membawa tanggung jawab besar yang harus dipikul.
Sering kali, ibu merasa kelelahan karena harus mengurus kebutuhan bayi sendirian, terutama jika ini adalah pengalaman pertamanya.
Oleh karena itu, dukungan dari keluarga sangat penting untuk mencegah ibu mengalami baby blues syndrome.
2. Perubahan Hormon
Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan kadar hormon yang signifikan.
Kadar hormon progesteron dan estrogen menurun drastis, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati serta perasaan lelah dan stres.
3. Kurang Istirahat
Siklus tidur bayi yang tidak teratur sering membuat ibu terbangun di malam hari, mengurangi waktu tidurnya.
Kekurangan tidur, ditambah dengan kesibukan mengurus bayi, dapat menyebabkan kelelahan yang memicu gejala baby blues.
4. Riwayat Gangguan Mental
Wanita dengan riwayat gangguan kesehatan mental memiliki risiko lebih tinggi mengalami baby blues syndrome, terutama jika mereka pernah mengalami depresi, gangguan kecemasan, atau bipolar.
Cara Mengatasi Baby Blues
Baby blues syndrome biasanya akan hilang dalam waktu sekitar dua minggu.
Namun, kondisi ini perlu dikelola agar tidak berlarut-larut. Beberapa cara untuk menangani baby blues syndrome adalah sebagai berikut:
1. Istirahat yang Cukup
Kurang tidur menjadi salah satu penyebab baby blues syndrome. Manfaatkan waktu tidur bayi untuk beristirahat.
Jangan ragu untuk meminta bantuan suami dan keluarga agar mereka bisa bergantian mengurus bayi sehingga Anda bisa beristirahat.
2. Berbagi dengan Orang Terdekat
Berbicara dengan orang-orang terdekat merupakan salah satu cara efektif untuk meredakan perasaan baby blues.
Dengan berbagi kegelisahan kepada keluarga atau teman dekat, ibu dapat mengurangi beban perasaan cemas yang dirasakannya.
3. Melakukan Aktivitas Fisik Teratur
Melakukan olahraga secara teratur juga dapat membantu mengatasi baby blues.
Aktivitas fisik dapat membantu ibu untuk mengalihkan pikiran dari kecemasan, serta meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur.
4. Mengonsultasikan dengan Tenaga Kesehatan
Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter atau psikolog jika gejala baby blues yang dialami tidak kunjung membaik dalam beberapa minggu.
Mereka dapat memberikan bantuan dan saran yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca berita lainnya di Infotangerang.id dan Tangselife.com
1 Komentar