INFOTANGERANG.ID- BMKG mengeluarkan Prakiraan Cuaca Banten hari ini, 16 Juni 2025 terhadap potensi cuaca ekstrem yang terjadi.
Peringatan dini ini berlaku untuk periode 15 hingga 18 Juni 2025 dan dikeluarkan oleh Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II pada Minggu 15 Juni 2025.
Prakiraan cuaca Banten ini menyusul insiden angin kencang yang melanda berbagai daerah di Banten pada Sabtu 14 Juni 2025 yang menyebabkan pohon tumbang, robohnya papan reklame, dan terganggunya aliran listrik akibat tiang listrik yang ambruk.
Prakiraan Cuaca Banten Hari Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Kepala BBMKG Wilayah II, Hartanto, menyampaikan bahwa potensi cuaca ekstrem disebabkan oleh kombinasi beberapa fenomena atmosfer yang tengah aktif.
“Wilayah Banten berpeluang diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat dan angin kencang,” jelasnya.
Adapun penyebab cuaca ekstrem pada 16 Juni 2025 yakni:
- Aktivitas gelombang Rossby ekuator yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
- Ketidakstabilan atmosfer lokal yang mendukung pembentukan awan konvektif.
- Penguatan Monsun Australia yang mempercepat aliran angin dari selatan Indonesia.
- Adanya konvergensi dan konfluensi angin di Samudra Hindia, Sumatra Selatan, dan Laut Jawa.
- Deteksi low level jet, yakni angin kencang di lapisan atmosfer rendah, yang memperkuat potensi hujan.
- Intrusi udara kering dari barat daya yang memicu pengangkatan uap air dan meningkatkan kelembapan udara.
Wilayah Rawan Cuaca Ekstrem
BBMKG Wilayah II menyebut sejumlah daerah di Banten yang berpotensi terdampak, meliputi:
- Kota Cilegon
- Kabupaten Serang (bagian barat dan utara)
- Kota Serang
- Kabupaten Pandeglang (bagian barat dan selatan)
- Kabupaten Lebak (bagian selatan dan timur)
- Kabupaten Tangerang (bagian selatan dan utara)
- Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan
Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah yang sudah dikenal rawan bencana.
BMKG mengingatkan masyarakat agar selalu memantau informasi resmi dan tidak mudah percaya pada kabar yang belum terverifikasi. “Utamakan keselamatan. Pastikan Anda memperoleh informasi cuaca dari kanal resmi BMKG atau instansi berwenang lainnya,” tutup Hartanto.
