INFOTANGERANG.ID- Platform game online Roblox, yang selama ini digemari jutaan anak dan remaja di seluruh dunia, kini tengah berada di bawah sorotan tajam.
Kritik datang dari berbagai negara, termasuk Indonesia, atas lemahnya sistem perlindungan pengguna usia dini terhadap konten serta interaksi yang dianggap membahayakan.
Menanggapi hal tersebut, pihak Roblox menyatakan akan menggencarkan serangkaian inisiatif keamanan sebelum tahun 2026, salah satunya dengan memperkuat sistem verifikasi usia dan kontrol komunikasi.

Verifikasi Usia Game Roblox Tak Bisa Lagi Dipalsukan
Sejak fitur Voice Chat diperkenalkan pada 2021, Roblox memang sudah menerapkan sistem verifikasi usia menggunakan kartu identitas dan swafoto wajah.
Namun, sistem ini masih memiliki celah yang memungkinkan pengguna memalsukan data atau menggunakan identitas orang lain.
Untuk itu, Roblox mengumumkan bahwa dalam waktu dekat, kontrol orangtua (Parental Controls) akan terintegrasi langsung ke sistem verifikasi. Dengan adanya persetujuan dari orangtua, sistem bisa lebih akurat dalam mengidentifikasi umur asli pengguna dan membatasi akses terhadap konten yang tidak sesuai usia.
Interaksi Anak-Dewasa Akan Dibatasi
Tak hanya soal verifikasi usia, Roblox juga sedang mengembangkan sistem yang akan membatasi komunikasi langsung antara pengguna dewasa dan anak-anak. Nantinya, komunikasi hanya diizinkan jika kedua pengguna terverifikasi sebagai teman di dunia nyata.
Fitur ini disebut-sebut akan memanfaatkan teknologi Trusted Connections, yang memungkinkan koneksi antar pengguna dibuktikan lewat nomor kontak, persetujuan orangtua, atau koneksi sosial lainnya.
“Lapisan-lapisan keamanan baru ini dirancang agar setiap pengguna hanya bisa mengakses fitur sesuai dengan usianya,” ujar Matt Kaufman, Chief Safety Officer Roblox, dalam pengumuman resminya.
Sorotan Internasional, Termasuk dari Pemerintah Indonesia
Berbagai laporan hukum dan investigasi dari luar negeri menunjukkan bahwa Roblox pernah digunakan untuk aksi pelecehan, eksploitasi, bahkan predatorisme online.
Akibatnya, beberapa negara sempat memblokir akses ke platform ini karena dinilai tidak cukup aman untuk anak-anak.
Di Indonesia sendiri, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid telah bertemu perwakilan Roblox Asia Pacific pada Agustus 2025 lalu.
Dalam pertemuan tersebut, ia meminta agar Roblox mengikuti aturan perlindungan anak yang berlaku di Tanah Air.
“Kami menekankan pentingnya menghormati dan menjalankan aturan perlindungan anak di Indonesia,” ungkap Meutya dalam pernyataan resminya.
Kekhawatiran terhadap Roblox juga datang dari kalangan pendidik. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bahkan pernah mengimbau siswa untuk menghindari permainan ini, karena khawatir anak-anak terpapar konten atau percakapan yang tidak pantas.
Roblox kini berada di titik kritis. Jika ingin tetap relevan dan dipercaya oleh orangtua, pemerintah, serta komunitas global, mereka harus benar-benar membuktikan komitmennya dalam menciptakan lingkungan bermain yang aman dan sehat bagi generasi muda.
Catatan Penting untuk Orangtua dan Wali
Anak-anak kini tumbuh di era digital. Maka dari itu, penting bagi setiap orangtua untuk:
- Selalu memantau aktivitas online anak
- Menggunakan fitur kontrol orangtua pada aplikasi/game
- Menjalin komunikasi terbuka soal aktivitas digital
- Mengajarkan anak untuk tidak mudah percaya pada orang asing di internet
