INFOTANGERANG.ID- Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Sesuai namanya, puasa ini dilakukan satu bulan penuh dan hanya ada pada bulan Ramadhan saja.
Puasa Ramadhan sendiri sebenarnya bukan cuma perihal menahan nafsu, dahaga, dan lapar saja, namun juga memberikan manfaat baik bagi kesehatan fisik.
Banyak orang yang telah mengetahui bahwa puasa bisa menurunkan berat badan, mengontrol gula darah, hingga menyehatkan organ-organ di sistem pencernaan.
Namun tidak hanya itu, puasa Ramadhan juga memiliki beberapa keistimewaan bagi kesehatan mental.
Lalu apa saja manfaat puasa di bulan Ramadhan untuk kesehatan mental? Berikut ini penjelasannya.
Manfaat Puasa Ramadhan untuk Kesehatan Mental
Pada beberapa hari pertama puasa, sebagian orang mungkin belum merasakan manfaat puasa untuk kesehatan mental.
Hal ini karena, tubuh memang membutuhkan waktu untuk beradaptasi terlebih dahulu.
Namun, jika sudah terbiasa, barulah tubuh akna merasakan beberapa manfaat puasa untuk kesehatan mental.
Adapun beberapa manfaatnya yakni:
1. Menurunkan Kadar Stres
Saat puasa, jadwal makan serta minum akan diatur sedemikian rupa seperti makan saat sahur dan berbuka saja.
Hal tersebut dipercaya dapat membuat kadar hormon stres (kortisol) yang ada dalam tubuh lebih terjaga, sehingga stres jadi lebih terkendali.
Selain itu, puasa juga telah lama diketahui mampu membantu meningkatkan kemampuan berpikir dan membuat pikiran menjadi lebih jernih.
2. Melatih Kontrol Diri
Sadar atau tidak, puasa juga melatih kontrol diri.
Hal ini karena, saat berpuasa kita perlu menahan hasrat yang berupa keinginan untuk makan serta minum, demi mencapai tujuan yang lebih besar.
Hal tersebut dilakukan untuk menjalankan kewajiban ibadah dan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Apabila tujuan tersebut telah tercapai, kemungkinana besar kamu juga akan merasa puas dan mengalami peningkatan kepercayaan diri.
3. Meningkatkan Rasa Empati
Puasa Ramadhan juga bisa memperkuat rasa empati seseorang yang menjalankannya.
Pasalnya, berpuasa bisa membuatmu menjadi lebih sadar serta mengerti bagaimana rasanya menjadi orang yang setiap harinya mungkin mengalami kekurangan makanan dan minuman.
Hal tersebut tentu meningkatkan rasa peduli dan keinginan untuk menolong orang lain.
4. Menurunkan Risiko Depresi
Penelitian menunjukkan bahwa puasa memiliki manfaat dalam menurunkan risiko depresi.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi protein otak yang disebut brain-derived neurotrophic factor(BDNF) selama berpuasa.
Tak hanya depresi, rendahnya kadar BDNF juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko berbagai gangguan mental lainnya, seperti gangguan bipolar, kecemasan, serta gangguan pola makan.
5. Memicu Proses Autofagi
Saat berpuasa, tubuh menjalankan mekanisme pembersihan dengan mengeliminasi sel-sel rusak yang berpotensi menyebabkan penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson dan Alzheimer.
Setelah sel-sel yang rusak dibersihkan, tubuh menggantinya dengan sel-sel baru yang lebih sehat melalui proses yang dikenal sebagai autofagi.

2 Komentar