INFOTANGERANG.ID- Pemkot Tangsel bergerak cepat menanggapi persoalan banjir di Tangsel yang masih membayangi sejumlah wilayahnya.

Salah satu langkah yang tengah diupayakan adalah mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp25 miliar dalam APBD Perubahan 2025 untuk memperkuat program penanganan banjir.

Usulan anggaran tambahan banjir di Tangsel ini akan dialokasikan melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) sebagai pihak pelaksana teknis di lapangan.

Menurut Sekretaris Daerah Tangsel, Bambang Noertjahjo, lonjakan dana ini merupakan bentuk keseriusan Pemkot dalam menyelesaikan masalah banjir yang sempat membuat ribuan warga terdampak beberapa waktu lalu.

“Anggaran tambahan sekitar Rp20 hingga Rp25 miliar ini merupakan bagian dari strategi baru dalam penanganan banjir. Saat ini masih dalam proses pembahasan bersama DPRD,” ujar Bambang, Selasa 15 Juli 2025.

Bambang menambahkan, sebelumnya Pemkot memang sudah mengalokasikan anggaran untuk penanganan banjir di APBD murni. Namun, kondisi lapangan yang terus berubah membuat pemerintah perlu melakukan perhitungan ulang.

“Dinas teknis melihat perlunya beberapa kegiatan antisipatif dan solutif agar penanganan banjir bisa lebih efektif. Karena itu kami nilai perlu tambahan anggaran,” jelasnya.

Persoalan banjir di Tangsel memang tidak bisa ditangani sendirian. Beberapa titik genangan yang cukup parah memerlukan koordinasi lintas wilayah, termasuk dengan Pemkot Tangerang dan Pemerintah Provinsi Banten.

“Sudah ada beberapa kali diskusi yang difasilitasi Pemprov. Kami memiliki pemahaman yang sama, namun kami juga tidak bisa terus menunggu. Pemkot Tangsel akan mengambil langkah nyata di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya,” tegas Bambang.

Diskusi tersebut juga melibatkan analisa teknis yang diharapkan bisa menjadi dasar perencanaan jangka panjang dalam penanggulangan banjir yang berkelanjutan.

22 Titik Banjir di Tangsel, Ribuan Warga Terdampak

Langkah ini bukan tanpa alasan. Pada awal Juli lalu, Tangsel sempat dilanda banjir besar di 22 titik berbeda, yang disebabkan oleh curah hujan tinggi dan meluapnya aliran sungai. Data dari BPBD Tangsel menyebut, sekitar 1.710 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir.

Wilayah dengan dampak paling parah terjadi di Perumahan Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, yang menyebabkan sekitar 400 KK harus berjibaku dengan air yang menggenangi rumah mereka.

Dengan tambahan anggaran ini, Pemkot berharap dapat menjalankan program-program pengendalian banjir secara lebih masif dan menyeluruh, termasuk pembangunan drainase baru, pengerukan sungai, hingga peningkatan kapasitas saluran air.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor
Redaksi
Reporter