INFOTANGERANG.ID- Ziarah kubur ke makam orang tua dalam Islam, dapat menjadi bentuk bakti dan penghormatan seorang anak kepada mereka yang telah meninggal dunia.
Hal tersebut sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah SAW yang disampaikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Ahmad, dan Nasa’i, di mana Rasulullah menyatakan bahwa sebelumnya ia pernah melarang ziarah kubur, tetapi kini umat Islam diperbolehkan untuk menziarahi makam.
Pada hadits lainnya juga disebutkan hal serupa mengenai ziarah kubur ke makam orang tua oleh Nabi SAW:
فَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَزُورَ فَلْيَزُرْ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرًا
Artinya: “Barang siapa ingin ziarah maka hendaklah dia ziarah, dan jangan kamu mengucapkan hujran.” (HR Muslim)
Syekh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam bukunya Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2 menjelaskan bahwa hujran merujuk pada ucapan yang tidak benar atau batil.
Contoh dari ucapan semacam ini termasuk meminta pertolongan kepada orang yang telah meninggal, memohon sesuatu kepada ahli kubur, melakukan tawasul, dan praktik serupa lainnya.
Lalu apa saja yang harus dilakukan saat ziarah kubur ke makam orang tua? Berikut penjelasannya
Tata Cara Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua Sesuai Sunnah
Berdasarkan ringkasan dari buku Panduan Fardu Kifayah Beserta Doa karya Sopian Riduan, berikut adalah tata cara ziarah kubur ke makam orang tua sesuai dengan ajaran Islam:
1. Berwudhu Sebelum Ziarah
Sebelum melakukan ziarah kubur, disarankan untuk berwudhu terlebih dahulu.
Hal ini bertujuan untuk menyucikan diri dan menyempurnakan niat dalam menjalankan ibadah ziarah.
2. Mengucapkan Salam
Saat tiba di pemakaman, dianjurkan untuk mengucapkan salam kepada para penghuni kubur, khususnya kepada kaum muslim yang telah wafat.
Salam ini disampaikan dengan menghadap ke arah makam dan membaca doa:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ ، يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ ، أَنْتُمْ سَلَفُنَا ، وَنَحْنُ بِالأَثَرِ
“Salam sejahtera bagi kalian, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian telah mendahului kami, dan kami akan menyusul kalian.”
3. Berzikir Sambil Menghadap Kiblat
Saat berziarah, dianjurkan untuk berzikir dan berdoa dengan menghadap ke arah kiblat.
Bacaan seperti tasbih, takbir, dan tahmid sangat dianjurkan sebagai bentuk penyempurnaan doa bagi orang yang telah meninggal.
Berikut bacaan zikirnya,
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة
Artinya: “Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami InsyaAllah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua.” (HR Muslim)
4. Membaca Surah Pendek
Membaca surah-surah pendek dari Al-Qur’an merupakan sunnah Rasulullah SAW ketika berziarah.
Selain mendatangkan pahala bagi yang membacanya, diharapkan juga memberikan rahmat bagi almarhum yang diziarahi.
5. Mendoakan Orang yang Telah Meninggal
Rasulullah SAW pernah berziarah ke makam para sahabatnya untuk memohonkan ampunan bagi mereka.
Dalam mendoakan orang yang telah wafat, diperbolehkan menengadahkan tangan serta dianjurkan menghadap kiblat.
Menangis saat berziarah juga diperbolehkan, selama tidak berlebihan, sebagaimana Rasulullah SAW yang pernah menangis saat berziarah ke makam ibunya.
6. Menghormati Makam dengan Tidak Duduk atau Berjalan di Atasnya
Saat berada di pemakaman, sebaiknya tidak berjalan atau duduk di atas makam.
Sebagai bentuk penghormatan, lebih baik berjalan di samping atau di antara pusara-pusara yang ada.
Sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW yang berbunyi,
لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
Artinya: “Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.” (HR Muslim)
Doa Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua
Adapun ketika ziarah kubur ke makam orang tua, sebaiknya membaca doa-doa yang bisa dibaca.
Berikut ini berdasarkan Kitab Al-Adzkar, susunan Imam Nawawi terjemahan Ulin Nuha, doanya adalah sebagai berikut:
1. Doa Ziarah Kubur Pertama
السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ، أسألُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُم العَافِيَةَ
Assalaamu ‘alaikum ala’ ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun, asalu Allahu lanaa wa lakumul ‘aafiyah
Artinya: “Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum mukminin dan kaum muslimin, dan sungguh kami Insya Allah benar-benar akan menyusul kamu. Aku mohon kepada Allah untuk kami dan kamu afiat.” (HR Muslim, dari Buraidah)
2. Doa Ziarah Kubur Kedua
السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ أنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ، وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ
Assalaamu ‘alaikum ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun, antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba’un
Artinya: “Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum mukminin dan kaum muslimin, dan sungguh kami Insya Allah benar-benar akan menyusul kamu. Kalian adalah pendahulu kami, dan kami akan mengikuti kalian.” (HR Nasa’i & Ibnu Majah)
3. Doa Ziarah Kubur Ketiga
السَّلَامُ علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ
Assalaamu ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin, wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta’khiriina, wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun
Artinya: “Salam atas penghuni pemukiman yang terdiri dari orang-orang mukminin dan muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dari kita dan orang-orang belakangan. Sungguh kami insya Allah benar-benar akan menyusul kamu.” (HR Muslim, dari Aisyah)
4. Doa Ziarah Kubur Keempat
Umat Islam juga bisa membaca doa ziarah kubur untuk orang tua dengan lafaz sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.
Artinya : “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.
Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR Muslim)
