Infotangerang.id– Belakangan ini, warganet di media sosial dihebohkan oleh polemik yang melibatkan seorang siswa SMA yang mengenakan selempang gelar MIPA saat acara wisuda.
Debat ini ramai terjadi di platform seperti TikTok dan sebelumnya di X atau Twitter.
Banyak pengguna mengungkapkan pendapat pro dan kontra mengenai hal tersebut.
Perdebatan ini muncul setelah banyak siswa SMA membagikan foto-foto momen kelulusan atau wisuda mereka di media sosial seperti layaknya sarjana.
Salah satu foto yang menjadi fokus perdebatan warganet adalah foto yang diunggah oleh salah satu akun TikTok siswi SMA yang merayakan kelulusannya.
Seperti yang diketahui, siswi baru saja merayakan kelulusannya dengan mengenakan toga lengkap dengan selempang yang mencantumkan nama lengkap dan jurusannya.
Selain itu, siswi tersebut tampak memakai kebaya dan mahkota di kepala.
Namun, yang menarik perhatian sejumlah warganet adalah selempang yang dipakai oleh siswi tersebut.
Beberapa warganet berpendapat bahwa tampilan siswi tersebut terkesan seolah-olah ia telah memperoleh gelar sarjana seperti mahasiswa yang baru saja menyelesaikan kuliah.
Banyak warganet menganggap tindakan siswi tersebut terlalu berlebihan dan menekankan bahwa momen wisuda seharusnya dianggap sakral bagi mahasiswa yang secara resmi memperoleh gelar sarjana.
Beberapa warganet juga berpendapat bahwa tren ini dapat mengurangi kesan spesial dari momen wisuda sarjana.
Di samping banyaknya kritik, beberapa warganet yang mendukung menegaskan bahwa tindakan siswi tersebut seharusnya tidak dijadikan permasalahan besar.
Apalagi kritikannya sampai berlebihan dan berujung pada perundungan online terhadap siswi tersebut.
Sebagian warganet menyatakan bahwa momen tersebut seharusnya dianggap sebagai perayaan yang wajar dan menjadi kenangan berharga bagi siswi tersebut.
Namun, terkait penggunaan gelar, warganet yang mendukung mengingatkan bahwa siswa SMA lain yang ingin merayakan wisuda bisa menggunakan selempang dengan nama mereka tanpa harus menuliskan gelar seperti MIPA.
Klarifikasi dan Permintaan Maaf
Setelah viralnya video tersebut sang pemilik video akhirnya membuat video klarifikasi.
Melalui video tersebut sang pemilik video mengetahui bagaimana viralnya konten yang ia buat terutama terkait penulisan gelar dalam selempangnya.
Ia juga mengatakan bahwa terkait toga menurutnya hal tersebut tidak hanya digunakan untuk sarjana.
Tetapi sebelumnya juga sudah digunakan untuk upacara kelulusan bagi jenjang TK, SD, SMP, dan SMA.
Selain membahas tentang penggunaan toga, sang pemilik video juga mengulas tentang penggunaan selempang.
Dia menyatakan bahwa menurut penelitiannya, selempang telah digunakan untuk berbagai keperluan selain kelulusan sarjana, dan tidak ada aturan yang mengatur hal tersebut.
“Di internet juga banyak yang menggunakan selempang-selempang seperti itu. Memangnya tidak ada undang-undang yang mengatur hal itu. Dan tidak ada peraturan yang melarang,” ucapnya.
Sang pemilik video mengakui bahwa dia hanya mengikuti teman-temannya yang menggunakan gelar MIPA dalam selempangnya.
Dia juga mengucapkan permohonan maaf atas penggunaan gelar tersebut.
“Terkait dengan MIPA, saya mengakui bahwa saya mengikuti teman-teman saya yang menggunakan gelar MIPA saat lulus. MIPA adalah salah satu jurusan umum yang ditawarkan di SMA, dengan fokus pada matematika, fisika, kimia, dan biologi. Jika penggunaan gelar MIPA dianggap sakral untuk sarjana, saya minta maaf atas ketidaknyamanannya,” ucapnya.
Di akhir video, sang pemilik video juga menyadari bahwa untuk mendapatkan gelar akademik memerlukan proses yang tidak mudah, seperti yang dialami oleh saudaranya yang menempuh pendidikan tinggi.
Selain itu, dia juga mengucapkan terima kasih kepada komentar-komentar warganet yang telah mengingatkannya terkait pentingnya penggunaan gelar akademik tersebut.
Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife