Infotangerang.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten kini tengah mewaspadai terjadinya bencana banjir (rob) yang berpotensi akan merendam ribuan rumah di beberapa wilayah pesisir utara di daerah itu seiring fenomena fase New Moon (bulan baru).

“BMKG merilis pada tanggal 18 Januari 2023 masuk fenomena new moon, dengan potensi mengakibatkan banjir rob dengan bisa merendam ribuan rumah warga di  wilayah pesisir,” kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat di Tangerang, Jumat (20/01/2023).

Ia menyebutkan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi jika fenomena new moon (bulan baru) ini akan mengakibatkan terhadap pasang surut air laut dengan banjir rob

disertai hujan deras dan petir yang terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, salah satunya termasuk pesisir utara mencakupi Kecamatan Kosambi, Dadap, Salembara, Pakuhaj dan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

Kendati demikian, pihaknya pun mengimbau masyarakat di wilayah pesisir itu agar mewaspadai dampak dari potensi bencana akibat fenomena tersebut.

“Kami imbau kepada masyarakat khususnya warga di pesisir pantura Tangerang, untuk selalu waspada dan selalu memantau informasi dari BMKG atau bisa juga komunikasi dengan BPBD dengan call center 112. Jadi imbauan kami tetap harus waspada, siaga,” katanya.

Ia mengungkapkan, selain berdampak terjadinya banjir, beberapa aktivitas pun ikut terdampak seperti aktivitas nelayan,  bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

“Tempat pelelangan ikan dan yang paling terdampak nelayan, dan jangan sampai terjadi kejadian terdahulu sampai perahu tenggelam di perairan Kepulauan Seribu,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan, selama fase fenomena alam atau masa bulan baru itu bakal terjadi dari tanggal 18 sampai 25 Januari 2023.

“Puncaknya pantai utara jawa, tanggal 18 sampai 24 Januari 2023. Kalau untuk Banten secara keseluruhan hingga tanggal 25 Januari,” tuturnya.

Ia menambahkan, dalam upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kebencanaan tersebut, maka pihaknya akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk terus melakukan pemantauan situasi di masing-masing wilayahnya.

“Komunikasi dengan para camat di pantura, dan para camat suda melakukan normalisasi di kali-kali saluran ke muara dengan meminta bantuan ke pengembang agar meminimalisir terjadinya bencana,” kata dia (AZM/ASN)

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow