INFOTANGERANG.ID- BPBD DKI Jakarta baru saja merilis peringatan dini terkait potensi banjir rob Jakarta akibat pasang air laut yang diprediksi akan terjadi hingga 29 Juni 2025.
Menjelang perayaan HUT Kota Jakarta yang jatuh setiap 22 Juni, masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir utara ibu kota diimbau untuk waspada.
Informasi Banjir Rob Jakarta ini disampaikan BPBD melalui akun Instagram resminya, berdasarkan data dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok.
Penyebab Banjir Rob Jakarta: Fenomena Pasang Maksimum dan Fase Bulan Baru
BPBD menjelaskan, banjir rob kali ini disebabkan oleh kombinasi antara pasang maksimum air laut dan fenomena perigee atau bulan baru. Kombinasi ini diketahui bisa memicu peningkatan ketinggian air laut secara signifikan di kawasan pesisir.
“Adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase perigee atau bulan baru berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob,” tulis akun @bpbddkijakarta.
Wilayah Rawan Banjir Rob Jakarta
BPBD DKI Jakarta mengidentifikasi beberapa lokasi pesisir yang berpotensi terdampak:
- Kamal Muara
- Kapuk Muara
- Pluit
- Ancol
- Marunda
- Kepulauan Seribu
Jam Rawan: 18.00–01.00 WIB
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada pada malam hari, khususnya antara pukul 18.00 hingga 01.00 WIB, karena periode ini diperkirakan menjadi puncak pasang air laut di beberapa titik.
Imbauan dan Tindakan Antisipasi
BPBD DKI Jakarta meminta warga yang tinggal di wilayah pesisir agar:
- Mengamankan barang-barang penting dari genangan
- Tidak beraktivitas terlalu dekat dengan bibir pantai saat jam rawan
- Memantau informasi dan update cuaca melalui kanal resmi BPBD atau situs BMKG
“Masyarakat diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi menimbulkan banjir rob,” tulis BPBD.
Ancaman banjir rob Jakarta di akhir Juni 2025 menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan menghadapi bencana iklim harus terus ditingkatkan, apalagi saat momen penting seperti HUT Jakarta. Warga di daerah rawan disarankan tidak lengah dan mengikuti terus perkembangan dari otoritas terkait.
