INFOTANGERANG.IDAnggota tertua keluarga Jepang dan bibi kaisar, Yuriko Putri Mikasa, meninggal pada usia 101 tahun pada Jumat, 15 November kemarin.

Melansir dari pengumuman yang dirilis Badan Rumah Sakit Tangga Kekaisaran, Ia meninggal di sebuah rumah sakit di Tokyo.

Putri Mikasa ini telah dirawat di rumah sakit tersebut sejak Maret karena mengalami stroke serta pneumonia.

Sebelumnya, ia sempat dinyatakan pulih setelah melakukan perawatan intensif, namun ternyata takdir berkata lain.

Riwayat Sakit Yuriko Putri Mikasa

Meninggalnya anggota keluarga Jepang ini, menyusul laporan bahwa sejak awal November lalu kondisi Putri Mikasa mulai memburuk.

Pangeran Hisahito, keponakan Kaisar Naruhito yang berusia 18 tahun, saat ini menjadi satu-satunya pewaris takhta muda Jepang.

Putri Naruhito, Putri Aiko, tidak diizinkan naik takhta sesuai dengan Hukum Rumah Tangga Kekaisaran yang diberlakukan sejak tahun 1947.

Salah satu alasan utama di balik panjangnya usia harapan hidup masyarakat Jepang dibandingkan dengan negara lain adalah pola makan mereka.

Kebanyakan orang Jepang memiliki kebiasaan makan yang sehat, seperti mengonsumsi banyak sayuran dan makanan laut, serta jarang mengonsumsi gula dalam jumlah besar seperti yang dilakukan di negara-negara lain.

Selain itu, mereka juga aktif dalam aktivitas fisik yang membantu membakar kalori.

Pola makan khas Jepang ini memiliki sifat anti-inflamasi yang memberikan manfaat kesehatan jangka panjang.

Pola makan ini menjaga kesehatan pembuluh darah, menjaga organ tubuh tetap berfungsi dengan baik, dan memberikan cukup nutrisi serta oksigen ke tubuh.

Hal ini berkontribusi pada usia panjang masyarakat Jepang, di mana banyak dari mereka mencapai usia seratus tahun atau lebih.

Tentang Yuriko Putri Mikasa

Terlahir dengan nama Yuriko Takagi dari keluarga bangsawan pada 4 Juni 1923.

Putri kemudian menikah dengan adik laki-laki Kaisar Hirohito saat berusia 18 tahun.

Pernikahan ini menjadikannya bagian dari keluarga kekaisaran Jepang selama masa perang.

Dari pernikahannya, ia dikaruniai lima anak, terdiri dari dua perempuan dan tiga laki-laki.

Anak pertamanya, seorang putri, lahir pada tahun 1944, di tengah Perang Dunia II.

Melansir dari harian Jepang Asahi Shimbun, ketika rumah pasangan kekaisaran tersebut hancur akibat serangan udara, Yuriko terpaksa tinggal di tempat penampungan bersama bayinya.

Hirohito, yang menjabat sebagai panglima tertinggi Jepang selama perang sengit di Asia pada tahun 1930-an dan 1940-an, akhirnya menyatakan penyerahan diri dalam pidatonya pada Agustus 1945, setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Suami Yuriko, Pangeran Mikasa, meninggal dunia pada tahun 2016 di usia 100 tahun.

Yuriko, Putri Mikasa, memiliki tiga cucu perempuan yang tetap memegang gelar putri, salah satunya adalah Akiko.
Pada tahun 2015, Akiko menerbitkan buku yang menjadi populer di Jepang, membahas pengalamannya selama studi di Oxford dan insiden menarik ketika paspor diplomatiknya memicu kecurigaan di bandara.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Infotangerang
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Infotangerang
Follow
Iis Suryani
Editor
Iis Suryani
Reporter