INFOTANGERANG.ID- Deretan fenomen langit September 2025 ini akan menjadi momen istimewa bagi pecinta astronomi maupun pengamat kasual.
Langit malam September 2025 menghadirkan atraksi kosmik, dari gerhana bulan total, gerhana matahari parsial, sampai barisan planet raksasa Saturnus, Jupiter, dan Neptunus.
Sejumlah fenomena langit September 2025 disebut oleh astronot sebagai bulan penuh kejutan kosmik.
Bagi yang memiliki teleskop atau teropong, gugus bintang dan galaksi pun akan tampak jelas dibanding biasanya.
Deretan Fenomena Langit September 2025

Berikut ini ada sejumlah fenomena langit yang akan terjadi di bulan September 2025, diantaranya:
1. Gerhana Bulan Total dan “Corn Moon” (7 September)
Gerhana bulan total dijadwalkan terjadi 7 September 2025, dengan durasi sekitar 82 menit antara pukul 00.30 sampai 01.52 WIB.
Bulan akan tampak merah darah dan bisa disaksikan dari sebagian besar Asia, pantai timur Afrika, hingga Australia Barat.
Sayangnya, wilayah Amerika tidak kebagian momen ini.
Namun, masyarakat di sana masih dapat menikmati pesona bulan purnama September atau “Corn Moon”, yang sejak lama dikaitkan dengan masa panen jagung.
2. Bulan, Saturnus, dan Neptunus Berdekatan (8 September)
Keesokan harinya, 8 September, Bulan, Saturnus, dan Neptunus akan tampak berdekatan hanya sekitar 3,5 derajat.
Saturnus tampak jelas tanpa alat khusus, sementara Neptunus baru bisa disaksikan melalui teleskop.
3. Bulan Bertemu Jupiter (16 September)
Fenomena langit September 2025 selanjutnya terjadi pada dini hari 16 September, Bulan sabit tua akan melintas dekat Jupiter dengan jarak sekitar 4,5 derajat.
Menggunakan teropong, pengamat bisa sekaligus melihat empat satelit besar Jupiter yang terkenal: Io, Europa, Ganymede, dan Callisto.
4. Venus Tertutup Bulan atau Okultasi (19 September)
Fenomena langka terjadi pada 19 September, ketika Venus tertutup Bulan.
Peristiwa ini dapat disaksikan dari Eropa, Kanada, Greenland, dan sebagian Afrika.
Di luar area itu, Venus tetap tampak sangat dekat dengan Bulan menjelang fajar.
5. Langit Gelap untuk Bimasakti (21 September)
Bulan baru pada 21 September menghadirkan langit yang gelap sempurna. Kondisi ini ideal untuk melihat nebula, galaksi, dan inti Bimasakti dengan jelas, terutama dari belahan Bumi utara.
6. Saturnus Paling Terang (21 September)
Pada malam yang sama, Saturnus mencapai oposisi, yaitu posisi terbaik untuk diamati sepanjang tahun.
Meski cincin planet tampak tipis karena sudut pandang Bumi, Saturnus tetap mempesona dengan cahaya paling terang di 2025.
7. Gerhana Matahari Parsial (22 September)
Keesokan harinya, 22 September, sebagian Samudra Pasifik dan Antarktika akan mengalami gerhana matahari parsial dengan cakupan hingga 85%.
Penting diingat, jangan menatap Matahari tanpa alat pelindung seperti kacamata gerhana karena bisa membahayakan mata.
8. Neptunus Paling Terang (23 September)
Neptunus juga mengalami oposisi pada 23 September, menjadikannya saat paling terang di tahun 2025.
Namun, meski berada di puncak kecerahan, planet ini tetap tampak sebagai titik kecil samar bahkan dengan teleskop.
9. Galaksi “String of Pearls” (24 September)
Di belahan Bumi selatan, galaksi NGC 55 atau dikenal sebagai “String of Pearls” bisa diamati dengan jelas pada 24 September.
Galaksi ini mencapai titik tertinggi sekitar tengah malam, menampilkan bentuk unik tak beraturan.
10. Gugus Bintang 47 Tucanae (27 September)
Fenomena langit September 2025 sebagai penutup bulan jatuh pada 27 September, dengan munculnya gugus bola 47 Tucanae (47 Tuc).
Sebagai gugus bola kedua paling terang di langit, ia terlihat seperti kabut samar dengan mata telanjang, namun berubah jadi bola berkilauan berisi ratusan ribu bintang melalui teleskop.
