7 Langkah Mencegah Risiko Serangan Ransomware

Ransomware merupakan jenis malware yang mengenkripsi file-file di komputer pengguna dan menuntut tebusan agar file-file tersebut dapat dikembalikan ke kondisi semula.

Infotangerang.id- Segala kemudahan yang ditawarkan oleh pada era digital saat ini juga memiliki ancaman yang semakin canggih, seperti aktivitas ransomware.

Ransomware merupakan jenis malware yang mengenkripsi file-file di komputer pengguna dan menuntut tebusan agar file-file tersebut dapat dikembalikan ke kondisi semula.

Proses kerjanya dimulai melalui tautan berbahaya, unduhan file tidak aman, atau akses ke situs web yang tidak terpercaya. Sehingga ransomware akan mengenkripsi file-file yang ada di dalamnya dengan menggunakan kode rahasia yang hanya diketahui oleh pembuat malware.

Peretasan PDN Berimbas kepada Kementerian/Lembaga di Indonesia

 

Mengetahui cara mencegah ransomware bukanlah sekadar opsional, melainkan keharusan dalam menghadapi risiko cyber crime yang semakin meningkat di dunia digital saat ini.

Berikut langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko serangan ransomware:

1. Backup Data

Kebiasaan untuk rutin melakukan backup setelah melakukan perubahan atau pengeditan data sangat dianjurkan.

Backup dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti drive eksternal, layanan cloud, Dropbox, atau perangkat lainnya, sehingga data Anda tetap aman dan dapat diakses kapan saja dibutuhkan.

2. Instal Perangkat Lunak Antivirus

Perangkat lunak antivirus tidak hanya mampu mengidentifikasi ransomware, tetapi juga bisa membantu mencegah dan menghapusnya sebelum merusak sistem.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa antivirus hanya salah satu lapisan perlindungan. Backup data tetap menjadi langkah utama untuk melindungi data dari kerugian akibat serangan ransomware.

Screenshot 2024 06 28 083936

3. Lakukan Update Sistem Operasi dan Aplikasi

Selain itu, melakukan pembaruan sistem operasi dan aplikasi secara otomatis adalah langkah yang tak kalah penting dalam menjaga keamanan komputer dari serangan ransomware. Sebagaimana diketahui, perusahaan seperti Microsoft secara rutin merilis pembaruan keamanan setiap bulan untuk sistem operasi mereka.

4. Jangan langsung klik dan unduh file sembarangan

Salah satu taktik utama yang sering digunakan oleh penjahat cyber untuk menyebarkan ransomware adalah melalui email yang mengandung link berbahaya atau lampiran yang terinfeksi.

Sebuah tindakan yang sepele seperti ini bisa menjadi pintu masuk bagi serangan yang merugikan, di mana ransomware dapat dengan mudah mengenkripsi data pengguna dan meminta tebusan dalam bentuk uang untuk mendapatkan kunci dekripsi.

5. Nonaktifkan File Sharing

Selain menghindari email yang mencurigakan, pengguna juga disarankan untuk mempertimbangkan nonaktifkan file sharing yang tidak perlu di jaringan mereka.

Karena file sharing yang terlalu terbuka atau memberikan hak akses penuh ke jaringan dapat memudahkan pergerakan ransomware dari satu perangkat ke perangkat lainnya dalam jaringan yang sama.

Saat ransomware berhasil menginfeksi satu perangkat, kemungkinan besar akan menyebar dengan cepat ke perangkat lain yang terhubung.

Screenshot 2024 06 28 084209

6. Menggunakan Kata Sandi yang Kuat

Gunakan kata sandi yang kompleks dan berbeda untuk setiap akun. Jangan menggunakan kata sandi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama keluarga

7. Melakukan Pemindaian Berkala

Lakukan pemindaian sistem secara berkala dengan perangkat lunak keamanan untuk mendeteksi dan menghapus ancaman yang mungkin ada di perangkat.

Baca berita lainnya di Infotangerang dan Tangselife